KALEIDOSKOP
“Keislaman dan Keekonomian di Tiongkok: Komparasi Berbasis Maqashid Etik”
Ditulis oleh:
Prof. Dr. H. M. Syukri Albani Nasution, M.A – Guru Besar Filsafat Hukum Islam UIN Sumatera Utara
Wulan Dayu, S.E, M.E – Dosen Universitas Panca Budi Medan
Penulis melakukan kegiatan Visiting Lecturer and International Community Service in Tiongkok (Guangzhou, Xinjiang, dan Xi’an) pada 17 – 28 April 2024.
Isi Kaleidoskop:
- Menghadiri Jemputan Ikhlas
- Tiongkok yang Diketahui dari Jauh
- Dari Kuala Namu (Indonesia) menuju Guangzhou (Tiongkok)
- Kebudayaan dan Keekonomian: Pelajaran Pertama ketika Tiba di Guangzhou
- Masjid Huaisheng, salah satu Masjid Tertua dan Termasyhur di Tiongkok
- Berkenalan dengan Halal Lifestyle di Tiongkok: Singgah di Abdullah Restaurant Guangzhou
- Tiongkok yang Mandiri
- Keislaman di Tiongkok
- Tiongkok yang Dipahami dari Dekat
- Transportasi di Tiongkok
- Perkembangan Pendidikan Islam di Tiongkok
- Rekam jejak 10 hari di Daratan Tiongkok
- Tiongkok dan dominasi dunia; politik, sosial, ekonomi
- Kehidupan sosial budaya dan politik serta ekonomi; pembelajaran dan analisa dalam pendekatan maqashid
Manfaat Kaleidoskop bagi Pembaca:
Kaleidoskop ini menawarkan wawasan mendalam tentang keislaman dan keekonomian di Tiongkok melalui perspektif maqashid etik. Pembaca akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang:
- Dinamika Budaya dan Ekonomi Tiongkok: Melalui pengalaman langsung penulis di Guangzhou, Xinjiang, dan Xi’an, pembaca dapat memahami bagaimana budaya dan ekonomi Tiongkok berkembang dan berinteraksi satu sama lain. Ini memberikan gambaran tentang adaptasi dan inovasi yang terjadi di negara tersebut.
- Peran dan Perkembangan Islam di Tiongkok: Kaleidoskop ini mengungkapkan bagaimana komunitas Muslim di Tiongkok menjalankan ajaran agama mereka dalam konteks budaya dan politik yang unik. Ini memberikan inspirasi bagi pembaca tentang cara mempertahankan identitas keagamaan dalam lingkungan yang berbeda.
- Kemandirian dan Inovasi Tiongkok: Pembaca dapat melihat bagaimana Tiongkok berhasil menjadi negara yang mandiri dan inovatif dalam berbagai bidang, seperti infrastruktur, teknologi, dan ekonomi. Ini dapat menjadi pelajaran tentang pentingnya kemandirian dan inovasi dalam pembangunan negara.
- Transportasi dan Infrastruktur Modern: Dengan penjelasan tentang sistem transportasi canggih di Tiongkok, pembaca dapat memahami pentingnya infrastruktur yang efisien dalam mendukung aktivitas ekonomi dan sosial.
- Pendidikan Islam yang Berkembang: Melalui pengamatan penulis tentang perkembangan pendidikan Islam di Tiongkok, pembaca dapat melihat upaya serius dalam mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman.
- Analisis Berbasis Maqashid: Penulis menggunakan pendekatan maqashid dalam menganalisis kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di Tiongkok. Ini memberikan perspektif etis yang berguna bagi pembaca dalam memahami dan mengevaluasi dinamika di Tiongkok dan menerapkannya dalam konteks mereka sendiri.
Melalui kaleidoskop ini, pembaca diharapkan dapat memperluas pengetahuan mereka tentang Tiongkok dan mengaplikasikan pelajaran yang diambil dalam konteks keislaman dan keekonomian di lingkungan mereka sendiri. Ini juga mendorong pemikiran kritis dan reflektif tentang bagaimana nilai-nilai etis dan keagamaan dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan budaya.