Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Bimbingan konseling Islam berangkat dari hakikat manusia itu sendiri. Manusia, sebagai makhluk ciptaan Allah memiliki karakteristik tersendiri yang terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Dalam hal unsur rohani, manusia mempunyai cipta (akal), rasa (afektif), karsa (nafsu atau kehendak). Unsur inilah yang membuat manusia bersifat dinamis (harakah) sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk budaya, dan makhluk relijious. Keberadaan manusia ditentukan kemampuannya untuk menyeimbangkan semua unsur tersebut (jasmani-rohani, cipta-rasa-karsa, duniawi-ukhrawi.

Dalam konteks inilah, manusia sebagai makhluk sosial menjadi penting ditegaskan yakni pada saat manusia berinteraksi antara satu dengan yang lain. Hubungan interaksi manusia tidak bisa dilepaskan dalam proses pendidikan, antara guru dan murid, murid dengan murid dan seluruh yang terlibat dalam proses itu. Dalam hubungan itu, konflik, benturan dan persoalan selalu saja muncul dimana dibutuhkan penyelesaiannya dalam bentuk bimbingan konseling. Sampai di sini, bimbingan dan konseling tidak bisa tidak harus melibatkan nilai-nilai budaya yang terdapat di sekitar tempat pendidikan.