Studium Generale Program Doktoral Ekonomi Syariah dan Magister Perbankan Syariah: Bahas Peran Sentral Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam RPJPN 2025-2045!

Medan, 22 Oktober 2024 – Dalam rangka memperkuat wawasan mahasiswa dan dosen tentang masa depan ekonomi dan keuangan syariah, Program Doktoral Ekonomi Syariah dan Program Magister Perbankan Syariah FEBI UIN Sumatera Utara menggelar Studium Generale bertema “Menatap Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam RPJPN 2025-2045”. Acara ini berlangsung di Aula Gedung Pascasarjana Lt. 4 Kampus I UIN Sumatera Utara, dan dihadiri oleh ratusan peserta yang antusias. Diskusi ini menghadirkan empat pembicara terkemuka yang membahas arah kebijakan dan potensi ekonomi syariah di masa mendatang.

Prof. Dr. H. M. Syukri Albani Nasution, M.A., Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, membuka acara dengan menekankan pentingnya peran ekonomi dan keuangan syariah dalam mendukung visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Ia menyatakan bahwa ekonomi syariah memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia. “Ekonomi syariah bukan hanya solusi alternatif, tetapi bagian integral dari pembangunan nasional yang berkelanjutan. Generasi kita harus siap mengambil peran penting dalam mewujudkan hal ini,” ujar Prof. Syukri dengan penuh optimisme.

Selanjutnya, Prof. Dr. Andri Soemitra, M.A., Ketua Program Doktoral Ekonomi Syariah FEBI UIN Sumatera Utara, menyampaikan pandangannya mengenai arah kebijakan ekonomi syariah di Indonesia dalam kerangka RPJPN. Menurutnya, perkembangan ekonomi syariah yang pesat tidak hanya terjadi di sektor perbankan, tetapi juga di sektor riil, industri halal, dan wirausaha syariah. “RPJPN 2025-2045 memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah untuk mewujudkannya,” tegasnya.

Dalam perspektif bisnis dan kewirausahaan, Ir. Putu Rahwidhiyasa, MBA., CIPM., Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), menekankan pentingnya inovasi dalam membangun ekosistem kewirausahaan syariah yang inklusif. “Perlu ada terobosan-terobosan kreatif dalam pengembangan bisnis syariah, khususnya di sektor UMKM. Dengan dukungan kebijakan dan regulasi yang tepat, sektor ini akan menjadi kekuatan utama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. Ia juga menggarisbawahi perlunya pengembangan SDM yang memiliki kompetensi di bidang ekonomi syariah.

Dr. Sugianto, M.A., Ketua Program Magister Perbankan Syariah FEBI UIN Sumatera Utara, menutup rangkaian diskusi dengan membahas peran perbankan syariah dalam mengakselerasi pencapaian target ekonomi syariah di RPJPN. Ia menyoroti perkembangan teknologi keuangan yang dapat mendorong inklusi keuangan syariah. “Dengan semakin berkembangnya teknologi, perbankan syariah harus adaptif dan inovatif. Penggunaan fintech syariah adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa layanan perbankan syariah dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat,” jelasnya.

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang penuh antusias dari para peserta. Mereka berdiskusi langsung dengan para pembicara mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi ekonomi syariah ke depan.

Dengan terselenggaranya Studium Generale ini, FEBI UIN Sumatera Utara menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam mengembangkan dan mendukung ekonomi syariah, sejalan dengan visi pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Baca berita lainnya, klik disini!