Medan, 23 Mei 2025 — Semangat toleransi dan komitmen kebangsaan kembali digaungkan dari jantung kampus UIN Sumatera Utara. Bertempat di Gelanggang Mahasiswa Kampus I Sutomo, Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar kegiatan strategis bertajuk “Penguatan Moderasi Beragama untuk Masyarakat (Fasilitasi Tokoh Agama dan Pembinaan Masyarakat)”. Acara ini menjadi ruang penguatan nilai-nilai kebhinekaan bagi tokoh agama, dosen, dan masyarakat umum.
UIN Sumatera Utara, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), tampil menonjol sebagai mitra aktif dalam inisiatif nasional ini. Salah satu kabar membanggakan datang dari Dr. Marliyah, M.Ag., Wakil Dekan III FEBI, yang meraih Sertifikat Kompetensi Moderasi Beragama setelah mengikuti Training of Trainers (ToT) yang difasilitasi langsung oleh Kemenag RI.
Rektor UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag., dalam keterangannya menyampaikan bahwa moderasi beragama bukan sekadar program, melainkan bagian dari misi besar UIN Sumatera Utara sebagai kampus rahmatan lil ‘alamin.
“Kampus kita harus menjadi pusat penyemaian nilai-nilai keislaman yang ramah dan merangkul semua. Moderasi beragama adalah jantung dari transformasi pendidikan tinggi keislaman yang berkemajuan. Kami bangga dengan para dosen dan sivitas akademika yang menjadi pelopor dalam agenda strategis ini,” ungkap Rektor penuh apresiasi.
Senada dengan hal tersebut, Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., menyampaikan bahwa moderasi beragama harus diinternalisasi sebagai budaya intelektual dan etika akademik yang hidup dalam setiap civitas kampus.
“Moderasi beragama bukan sekadar wacana, melainkan cara pandang hidup yang harus hadir dalam tindakan nyata, terutama di lingkungan akademik. Kita di FEBI UIN Sumatera Utara terus berkomitmen melahirkan generasi intelektual yang tidak hanya cerdas secara keilmuan, tetapi juga matang dalam kebijaksanaan beragama dan berbangsa,” tegas Prof. Syukri.
Dengan berlangsungnya kegiatan ini, UIN Sumatera Utara kembali menegaskan perannya sebagai benteng moderasi, penggerak harmoni sosial, dan pusat pembentukan karakter bangsa. Semoga inisiatif semacam ini terus menjadi suluh bagi Indonesia yang damai dalam keberagaman.