Medan, 19 Juni 2025 — Dalam rangka memperkuat peran aktif tokoh agama, akademisi, dan aparat keamanan dalam menjaga kondusivitas wilayah, Polda Sumatera Utara menyelenggarakan kegiatan Mitra Kamtibmas dengan mengusung tema: “Dalam Rangka Mewujudkan Situasi Kamtibmas yang Aman, Damai, dan Sejuk”, sekaligus fokus pada antisipasi berita hoaks yang marak di era digital. Kegiatan berlangsung di Hotel Grand Kanaya Medan, Jalan Darussalam, Sei Sikambing, Medan Petisah, dan dihadiri oleh berbagai tokoh agama, pimpinan ormas Islam, akademisi, serta mitra strategis dari berbagai lembaga keagamaan dan pendidikan tinggi.
Salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., yang menyampaikan pandangan strategis dan religius terkait pentingnya sinergi antara pendidikan Islam dan ketahanan sosial masyarakat di tengah arus informasi yang tidak selalu sehat.
“Jika hoaks menjalar bagai api, maka ilmu adalah airnya. Jika fitnah mengakar di sunyi, maka kejujuran adalah cangkul yang membersihkannya. Kita tak bisa hanya menyalahkan, kita harus mulai menerangkan. Mulailah dari rumah, dari mimbar, dari ruang kelas, dari jari yang menulis dan suara yang merekam. Bangun literasi dengan cinta, ajarkan verifikasi sebagai ibadah, tanamkan etika sebagai fondasi umat. Kita tidak hanya memberi PR pada generasi muda, kita hadir dengan solusi yang membumi. Maka biarlah UIN Sumatera Utara berdiri sebagai mercusuar—yang memanggil semua pulang pada cahaya: kebenaran, kejujuran, dan kedamaian.” tegas Prof. Syukri dalam forum tersebut.
Kegiatan ini menjadi momen reflektif sekaligus strategis yang menyatukan para tokoh dari berbagai latar belakang untuk membangun kesadaran kolektif bahwa keamanan dan kedamaian adalah tanggung jawab bersama, yang dimulai dari pemikiran yang tercerahkan hingga tindakan yang penuh cinta.
Dalam sambutannya, perwakilan Polda Sumatera Utara turut memberikan pesan inspiratif yang menggetarkan kesadaran peserta:
“Keamanan hari ini tidak cukup dijaga dengan senjata dan seragam. Ia harus dijaga bersama—oleh doa para tokoh agama, oleh keteladanan para guru bangsa, dan oleh bijaknya jari-jemari anak muda dalam bersuara. Ketika hoaks menjadi racun, maka kebenaran adalah penawarnya, dan peran pendidikan serta keimanan adalah tamengnya.”
Beliau menambahkan bahwa kegiatan Mitra Kamtibmas bukan sekadar forum diskusi, melainkan bentuk nyata kolaborasi kultural dan spiritual untuk menjaga Sumatera Utara tetap damai dan utuh di tengah keragaman.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan dari pesantren, dari kampus seperti UIN Sumatera Utara, dan dari semua tokoh agama. Bersama, kita bisa menjadikan Sumatera Utara sebagai rumah damai bagi semua golongan, rumah sejuk bagi semua keyakinan, dan tanah yang aman untuk masa depan anak-anak kita.”
Kegiatan ini juga menjadi ruang sosialisasi peran UIN Sumatera Utara sebagai perguruan tinggi Islam negeri yang inklusif, transformatif, dan responsif terhadap tantangan zaman. Kehadiran UIN Sumatera Utara tidak hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga mitra umat dan bangsa dalam menjaga nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
Para peserta yang hadir menyambut positif dialog tersebut. Mereka mengapresiasi keterlibatan kampus dalam menjawab persoalan masyarakat secara langsung, khususnya dalam membina generasi muda agar cakap literasi digital, cerdas memilah informasi, dan kuat menjaga ukhuwah di tengah perbedaan.
Dari ruang ini, kita belajar bahwa menjaga Kamtibmas bukan hanya urusan aparat, tetapi juga urusan iman, akal sehat, dan kerja sama antarelemen bangsa.
UIN Sumatera Utara—bersama para tokoh agama dan Polda Sumatera Utara—terus menjadi penjaga nilai, perajut harmoni, dan penggerak pencerahan untuk Sumatera Utara yang aman, damai, dan sejuk.


