Medan, 9 Oktober 2025 — Suasana Aula Pascasarjana Lantai 4 Kampus I UIN Sumatera Utara pagi itu terasa berbeda. Ratusan mahasiswa tampak memenuhi ruangan dengan semangat yang tak biasa. Mereka bukan hanya datang untuk mendengar ceramah, tetapi untuk menyalakan api kepemimpinan — api yang akan mengubah arah masa depan.
Seminar Kepemimpinan bertema “Leadership 5.0: Membangun Pemimpin Muda yang Berdaya Saing Global” yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Asuransi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara ini menghadirkan sosok inspiratif: Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., Dekan FEBI UIN Sumatera Utara. Dengan gaya khasnya yang karismatik dan hangat, Prof. Syukri Albani membuka sesi dengan pesan yang menembus relung jiwa:
“Menjadi pemimpin bukan tentang seberapa keras kamu bersuara, tapi seberapa jauh kamu bisa mendengarkan. Dunia saat ini tidak butuh banyak pemimpin yang berkuasa, tapi butuh lebih banyak pemimpin yang berjiwa.”
Ungkapan itu disambut hening. Semua mata tertuju padanya, seolah setiap kata punya daya hidup tersendiri. Ia melanjutkan bahwa kepemimpinan 5.0 adalah kemampuan memadukan nilai kemanusiaan, kecerdasan digital, dan spiritualitas dalam satu napas. “Generasi sekarang harus memimpin dengan hati, berpikir dengan data, dan bertindak dengan nilai,” ujarnya yang langsung mendapat tepuk tangan panjang dari peserta.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Tri Inda Fadhila Rahma, S.E.I., M.E.I., Ketua Program Studi Asuransi Syariah yang diwakili oleh Sekretaris Program Studi Asuransi Syariah, Dr. Aqwa Naser Daulay, M.Si., menegaskan pentingnya menumbuhkan mental visioner sejak muda.
“Jangan takut gagal. Pemimpin hebat bukan yang tak pernah jatuh, tapi yang selalu punya alasan untuk bangkit lagi. Dunia kerja nanti tidak menanyakan siapa kamu, tapi apa nilai dan kontribusimu,” ujarnya dengan penuh semangat.
Seminar ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa mahasiswa FEBI bukan hanya belajar teori, tapi juga mengasah mental kepemimpinan yang sesungguhnya. Haikal Theo Putra Sinaga, Ketua Umum HMJ Asuransi Syariah, dalam sambutannya mengajak teman-temannya untuk berani keluar dari zona nyaman.
“Pemimpin itu bukan yang paling pintar, tapi yang paling berani melangkah. Jangan tunggu siap untuk memimpin, tapi siapkan dirimu agar pantas dipimpin,” katanya dengan senyum optimis.
Acara berlangsung interaktif dan hangat. Banyak mahasiswa yang terinspirasi dengan konsep Leadership 5.0 yang memadukan kecerdasan buatan (AI), kolaborasi global, dan nilai spiritual Islam. Sesi tanya jawab dipenuhi dengan pertanyaan tajam, mulai dari cara membangun karakter di era digital, hingga bagaimana menghadapi perubahan industri dengan prinsip etika dan akhlak.
Di akhir acara, suasana semakin reflektif ketika panitia mengumumkan bahwa seminar ini dihadiri oleh 150 peserta terpilih yang mendaftar tercepat. Bagi mereka, kegiatan ini bukan sekadar seminar — tapi titik balik dalam perjalanan hidup.
Sebelum penutupan, moderator mempersilakan Prof. Syukri Albani kembali memberikan kalimat penutup yang sarat makna:
“Kalian adalah generasi yang akan menulis sejarah baru. Jangan hanya jadi penonton perubahan, tapi jadilah bagian dari perubahan itu sendiri. Ingat, pemimpin sejati bukan yang ditakuti, tapi yang dirindukan.”
Dan ruangan pun bergemuruh oleh tepuk tangan. Banyak mata yang berbinar — seolah menyala dengan tekad baru.
Seminar Kepemimpinan ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga membangun kesadaran bahwa menjadi pemimpin berarti menyiapkan diri untuk melayani, bukan dilayani. Di tangan generasi muda FEBI UIN Sumatera Utara, semangat kepemimpinan 5.0 bukan sekadar teori, melainkan gerakan — gerakan untuk menyalakan cahaya perubahan yang penuh nilai dan makna.


