Medan, 5 November 2025 — Suasana hangat penuh haru dan kebahagiaan menyelimuti Masjid Al-Jihad Medan Baru, tempat diselenggarakannya puncak peringatan Milad ke-4 Ayah Yatim Indonesia (AYI) — sebuah lembaga kemanusiaan yang konsisten mengabdi untuk pemberdayaan anak yatim dan dhuafa. Dengan mengusung tema “Memperluas Manfaat, Menginspirasi Ummat,” kegiatan ini menjadi momentum reflektif atas perjalanan empat tahun AYI menebar kebaikan.
Acara yang berlangsung khidmat dan penuh makna ini dihadiri oleh Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama (AAKK) UIN Sumatera Utara, Dr. Tohar Bayoangin, M.Ag., mewakili Rektor UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag.; Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A.; serta Wakil Dekan III FEBI, Dr. Marliyah, M.Ag. Turut hadir pula para donatur, relawan, guru pendamping, serta ratusan anak yatim dan dhuafa binaan AYI dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
Kegiatan diawali dengan pembagian sembako dan hadiah untuk anak yatim berprestasi, seperti juara Musabaqah Hifzhil Qur’an Juz 30 dan Bahasa Arab Khusus Yatim, penghargaan untuk guru terbaik AYI, serta peresmian Yatim Excellence Entrepreneur School (YEES) Angkatan Ketiga yang dibuka langsung oleh Dekan FEBI, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A.
Dalam sambutannya, Prof. Syukri Albani menyampaikan pesan yang menggugah hati.
“FEBI UIN Sumatera Utara akan terus membersamai gerakan seperti AYI. Karena pendidikan, kemandirian, dan kepedulian adalah tiga nilai yang sejalan dengan visi ekonomi Islam: menyejahterakan umat dengan ilmu dan cinta kasih. Semoga dari tangan-tangan kecil para yatim inilah lahir calon pemimpin yang berakhlak mulia dan berjiwa dermawan,” ujarnya penuh kehangatan.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama antara FEBI dan AYI sudah terjalin sejak tahun lalu sebagai basis pengabdian masyarakat fakultas dalam bidang filantropi Islam dan pendidikan bisnis syariah untuk anak yatim dan dhuafa. “Inilah wujud nyata ekonomi Islam yang humanis, menyentuh hati, dan berdampak langsung,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Tohar Bayoangin, M.Ag., dalam arahannya mewakili Rektor UIN Sumatera Utara, menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap kiprah AYI.
“Mensejahterakan kehidupan anak yatim adalah tugas mulia sekaligus perjuangan panjang. Tidak semua orang mampu melakukannya. Karena itu, semoga semangat para relawan dan donatur AYI terus Allah kuatkan agar manfaatnya semakin luas,” ungkapnya.
Pendiri sekaligus Founder AYI, Ust. H. Rizkil Asri, M.Si., menyampaikan refleksi empat tahun perjalanan AYI yang dipenuhi perjuangan dan cinta.
“Usia empat tahun memang masih muda, tapi semangat kami untuk melayani umat tak pernah pudar. Kami ingin anak-anak yatim ini tidak hanya tumbuh cerdas secara intelektual, tapi juga berakhlak Qur’ani dan memiliki mindset entrepreneurship robbani. Karena sejatinya, membina anak yatim adalah membina masa depan bangsa,” tuturnya penuh haru.
Dari sisi donatur, Eddy Syahputra Siregar, M.A.P., memberikan pesan yang menyentuh hati.
“Kami para donatur bersyukur karena AYI bukan hanya menyalurkan bantuan, tapi juga mendakwahi kami untuk istiqamah berbagi. Semoga para relawan AYI terus semangat berdakwah dan mengingatkan kami agar tetap istiqamah menebar kebaikan,” katanya.
Acara ditutup dengan tausiyah penuh makna oleh Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., yang menekankan pentingnya meneladani Rasulullah SAW — seorang yatim yang menjadi cahaya dunia.
“Menyayangi anak yatim bukan pilihan, tapi keharusan. Karena ketika kita menolong mereka, sejatinya kita sedang menolong diri sendiri agar lembut hati dan kaya jiwa. Coba rasakan, bila kita berada di posisi mereka—tak punya ayah, hidup dalam keterbatasan—betapa indahnya jika ada tangan yang mau merangkul,” ucapnya penuh empati.
Kehangatan pun terasa di akhir acara, ketika para anak yatim menerima hadiah dan sembako sambil tersenyum bahagia. Para donatur, relawan, dan tamu undangan saling bertegur sapa, menandakan bahwa kasih sayang bisa mempersatukan siapa pun tanpa sekat.
Empat tahun perjalanan Ayah Yatim Indonesia bukan sekadar catatan waktu, tetapi kisah cinta kemanusiaan yang nyata. Dengan dukungan lembaga akademik seperti FEBI UIN Sumatera Utara, AYI menegaskan bahwa ilmu dan amal adalah dua sayap yang akan terus mengangkat harkat anak-anak yatim menuju masa depan yang mandiri, cerdas, dan berakhlak mulia.
Baca juga berita yang sama di platform lainnya!
1. mudanews.com
2. sumut.pikiran-rakyat.com
3. sumutpos.jawapos.com
4. Instagram-AyamYatimIndonesia
✍️ Ditulis oleh Fachrul Riza, M.K.M.




