Menanam Etika, Menghadirkan Dampak: Orasi Ilmiah Dekan FEBI UIN Sumatera Utara di Wisuda Sarjana ke-XXX STAI Al-Hikmah Medan Menggema Penuh Makna

Medan, 06 Desember 2025 – Momentum Wisuda Sarjana ke-XXX Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah Medan Tahun Akademik 2024–2025, yang digelar pada 6 Desember 2025, menjadi panggung intelektual dan moral yang sarat makna. Melalui Orasi Ilmiah bertajuk “Falsafah Etik: Alumni yang Berdampak; Alumni yang Berkeadaban”, nilai-nilai keilmuan, etika, dan tanggung jawab sosial ditegaskan sebagai fondasi utama perjalanan alumni di tengah masyarakat.

Orasi ilmiah tersebut disampaikan dengan penuh keteduhan dan ketajaman reflektif oleh Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., seorang akademisi dan pemimpin pendidikan yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara. Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa gelar akademik bukanlah garis akhir, melainkan titik awal pengabdian.

“Alumni sejati bukan hanya mereka yang sukses secara personal, tetapi mereka yang kehadirannya membawa maslahat, menjaga nilai, dan memperkuat peradaban. Ilmu tanpa etika akan kehilangan arah, dan etika tanpa keberanian berdampak akan kehilangan makna,” tutur beliau dengan penuh keteguhan.

Kegiatan wisuda ini semakin bermakna dengan kehadiran Rektor UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag., yang memberikan pesan kebangsaan dan keumatan yang hangat sekaligus membangkitkan optimisme para wisudawan. Dalam pesannya, Rektor menegaskan bahwa lulusan perguruan tinggi Islam harus tampil sebagai agen perubahan yang memadukan kecerdasan intelektual, spiritual, dan sosial.

“Jadilah alumni yang tidak hanya cerdas berpikir, tetapi juga lembut bersikap dan kuat berkontribusi. Bangsa ini menunggu kehadiran generasi berilmu yang berakhlak, dan Indonesia membutuhkan alumni yang berani hadir membawa solusi,” pesan Rektor dengan penuh harap.

Sebagai Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A. juga mengajak para lulusan untuk tidak ragu melangkah, berkiprah, dan terus belajar sepanjang hayat.

“Wisuda ini bukan perpisahan dengan kampus, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Yuk, jadikan ilmu sebagai cahaya, etika sebagai kompas, dan pengabdian sebagai jalan hidup,” ujarnya dengan nada ajakan yang membumi dan menginspirasi.

Orasi ilmiah ini menjadi pengingat kuat bahwa pendidikan tinggi Islam bukan hanya mencetak lulusan, tetapi membentuk insan yang berkeadaban, mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai luhur.

Wisuda Sarjana ke-XXX STAI Al-Hikmah Medan pun menutup rangkaian acaranya dengan harapan besar: lahirnya alumni-alumni yang berdampak nyata, berakar pada etika, dan bergerak membawa kebaikan bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan.


Penulis: Fachrul Riza, S.K.M., M.K.M.