FEBI UIN Sumatera Utara Hadir di Mataram: Menebar Cahaya Ekonomi Islam Bersama Masjid Istiqlal Jakarta

Mataram, 24 Oktober 2025 — Angin sore di Mataram terasa hangat dan bersahabat ketika semangat dakwah dan ekonomi Islam berpadu dalam satu kegiatan istimewa yang diinisiasi oleh Masjid Istiqlal Jakarta. Dalam momen penuh keberkahan itu, FEBI UIN Sumatera Utara turut mengambil bagian melalui kehadiran Dr. Murdifin Azhar, dosen inspiratif yang dikenal aktif dalam dakwah dan literasi ekonomi Islam.

Melalui pameran dan sosialisasi yang digelar di tengah kegiatan Masjid Istiqlal, Murdifin memperkenalkan kiprah dan kontribusi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara dalam membangun peradaban ekonomi berbasis nilai-nilai keislaman. Ia juga berbagi pandangan tentang pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan dan masyarakat dalam memperkuat ekosistem ekonomi halal dan keuangan syariah di Indonesia.

Kegiatan ini bukan sekadar pameran, tapi bentuk nyata dari silaturahim ilmu. FEBI hadir di tengah masyarakat untuk menyapa, berbagi, dan menguatkan semangat ekonomi Islam yang berkeadilan,” ujar Murdifin Azhar dengan penuh rasa syukur dan semangat dakwah.


Kegiatan kolaboratif ini menjadi ruang pertemuan yang indah antara akademisi, ulama, dan masyarakat. Tak hanya menghadirkan semangat intelektual, tetapi juga membawa pesan damai dan ukhuwah lintas daerah. Sosialisasi yang dilakukan FEBI UIN Sumatera Utara menjadi titik temu antara kampus dan umat — antara ilmu pengetahuan dan keberkahan amal.

Dalam kesempatan terpisah, Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., menyampaikan apresiasinya yang mendalam.

Kami sangat bangga dan bersyukur, karena dosen-dosen FEBI terus aktif berkontribusi di berbagai ruang dakwah dan pendidikan nasional. Kehadiran FEBI di kegiatan Masjid Istiqlal adalah bentuk nyata peran perguruan tinggi Islam dalam menguatkan ekonomi umat dan menebar cahaya keilmuan yang menenteramkan,” tuturnya penuh rasa syukur.


Suasana penuh kehangatan dan keilmuan itu menjadi bukti bahwa FEBI UIN Sumatera Utara tidak hanya berfokus pada ruang akademik, tetapi juga hadir di tengah masyarakat, membumikan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

Dr. Murdifin menutup sesi dengan kalimat lembut yang menggugah hati:

Ilmu yang bermanfaat itu bukan yang disimpan di ruang kuliah, tapi yang menyentuh hati dan memberi manfaat bagi umat. Di situlah letak keberkahan.

Dan sore itu, Mataram menjadi saksi — bagaimana semangat ilmu, iman, dan pengabdian berpadu dalam harmoni yang indah.


✍️ Penulis: Fachrul Riza, M.K.M.

Silaturahim dan Dialog Inspiratif: FEBI UIN Sumatera Utara Dorong Sinergi Riset Ekonomi dan UMKM Bersama Dr. Indra Wahidin

Medan, 23 Oktober 2025 — Suasana penuh kehangatan dan intelektualitas terasa dalam kegiatan Dialog dan Silaturahim Penelitian Bersama yang menghadirkan Dr. Indra Wahidin sebagai mitra riset. Kegiatan ini diinisiasi oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara dengan fokus penelitian bertajuk “Perspektif Ekonomi dan UMKM di Era Transformasi Digital.”

Kolaborasi ini melibatkan langsung Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A. selaku Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, serta dua dosen inspiratif, Dr. Wulan Dayu, M.E. dan Ahmad Tamami, M.A.. Sinergi lintas keilmuan ini diharapkan mampu memperkaya khazanah riset ekonomi berbasis kearifan lokal yang berpihak pada pemberdayaan UMKM, khususnya di Sumatera Utara.


Dalam dialog yang berlangsung hangat dan interaktif, Dr. Indra Wahidin menekankan pentingnya menjembatani antara data akademik dan realitas lapangan.

“Penelitian tidak boleh berhenti di meja dosen atau di jurnal ilmiah. Ia harus hidup di tengah masyarakat, memberi dampak, dan menjawab persoalan nyata UMKM,” ujar Dr. Indra yang juga dikenal sebagai praktisi ekonomi berbasis kerakyatan.

Sementara itu, Prof. Syukri Albani dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata dari semangat Tridharma Perguruan Tinggi.

FEBI tidak hanya melahirkan teori, tetapi juga solusi. Riset ini adalah cara kami membumikan ilmu — bagaimana ekonomi Islam hadir bukan hanya dalam buku, tapi dalam denyut kehidupan pelaku UMKM,” ungkapnya dengan nada hangat.


Dr. Wulan Dayu, M.E., yang turut menjadi tim peneliti, menambahkan makna reflektif dari kegiatan ini.

Kolaborasi ini bukan sekadar penelitian, tapi ruang belajar bersama. Kami berdialog, berdiskusi, dan memahami ekonomi dari sudut pandang kemanusiaan. Di situ letak nilai Islam yang sesungguhnya — menyejahterakan dan memberdayakan,” ucapnya dengan penuh makna.

Sedangkan Ahmad Tamami, M.A. menggarisbawahi pentingnya melibatkan generasi muda dalam riset yang aplikatif.

Anak muda hari ini harus melihat riset sebagai petualangan intelektual. Dari hasil penelitian seperti inilah lahir ide-ide besar yang menggerakkan ekonomi umat,” tuturnya antusias.


Kegiatan ini menjadi ruang yang hidup — bukan hanya berbagi ilmu, tetapi juga memperkuat jalinan silaturahim antarakademisi dan praktisi. Ide-ide yang muncul dalam forum ini diharapkan berkembang menjadi proyek riset yang berkelanjutan, sekaligus membuka peluang bagi mahasiswa untuk turut terlibat dalam penelitian yang berdampak sosial.

Di penghujung kegiatan, semangat kebersamaan menguat dalam satu pesan sederhana namun bermakna:

“Ilmu tanpa kolaborasi akan kehilangan arah, dan riset tanpa nilai kemanusiaan akan kehilangan ruhnya.”


✍️ Penulis: Fachrul Riza, M.K.M.

FEBI UIN Sumatera Utara Perkuat Jejaring Riset Internasional: Menyelami Sinyal Eco-Halal dan Gaya Hidup Berkelanjutan Generasi Z

Medan, 20 Oktober 2025 — Dalam semangat memperkuat jejaring akademik lintas negara dan memperluas kontribusi riset global, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara kembali menorehkan kiprah internasional melalui kolaborasi penelitian bersama UiTM Negeri Sembilan (Malaysia) serta sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia, yakni UIN Mataram, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Telkom University Bandung.

Kolaborasi riset ini mengusung tema “Sinyal Eco-Halal dan Intention–Action Gap dalam Konsumsi Berkelanjutan: Studi Empiris pada Konsumen Generasi Z terhadap Produk Air Kemasan di Indonesia dan Malaysia.” Tema ini menggambarkan kepedulian para akademisi terhadap isu global yang semakin relevan: keberlanjutan lingkungan dan kesadaran halal di tengah perubahan gaya hidup generasi muda.

Tim peneliti dari UIN Sumatera Utara terdiri atas:

  • Prof. Dr. Mustapa Khamal Rokan, M.H.,
  • Dr. Tri Inda Fadhila Rahma, M.E.I.,
  • Dr. Nurbaiti, M.Kom., dan
  • Siti Aisyah, M.M.

Penelitian lintas negara ini berfokus pada bagaimana Generasi Z merespons sinyal eco-halal dalam produk konsumsi — khususnya air kemasan — serta bagaimana kesadaran dan niat mereka sering kali tidak berbanding lurus dengan tindakan nyata (intention–action gap). Kajian ini diharapkan menjadi jembatan penting antara teori perilaku konsumen, prinsip keberlanjutan (sustainability), dan nilai-nilai halal yang menjadi ciri khas ekonomi Islam modern.

Lebih jauh, penelitian ini sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) yang diusung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terutama:

  • SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being),
  • SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production), dan
  • SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim (Climate Action).

Hasil penelitian ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi strategis bagi industri air kemasan untuk bertransformasi menjadi lebih ramah lingkungan, transparan dalam sertifikasi halal, serta selaras dengan prinsip keberlanjutan global. Selain itu, riset ini juga memberi kontribusi akademik penting bagi pengembangan ilmu ekonomi syariah, manajemen keberlanjutan, dan perilaku konsumen lintas negara.


💬 Pesan Inspiratif dari Dekan FEBI UIN Sumatera Utara

Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., selaku Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kolaborasi riset ini. Ia menegaskan bahwa riset lintas batas negara adalah bentuk nyata dari komitmen UIN Sumatera Utara dalam mewujudkan kampus berkelas dunia (world class university) yang berpijak pada nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

Kolaborasi riset ini bukan sekadar kerja akademik, tetapi bentuk nyata kepedulian kita terhadap masa depan bumi. Ketika sains, etika, dan nilai-nilai syariah bertemu dalam satu tujuan — yaitu keberlanjutan hidup dan kemaslahatan umat — maka di situlah letak hakikat ilmu yang sejati,” tutur Prof. Syukri Albani penuh makna.

Beliau juga menambahkan,

FEBI UIN Sumatera Utara akan terus menjadi rumah bagi lahirnya riset-riset inovatif yang berpihak pada kemanusiaan, keadilan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan. Karena sejatinya, riset terbaik bukan hanya yang menghasilkan data, tetapi yang menumbuhkan kesadaran.


Kolaborasi internasional ini menjadi momentum penting bagi seluruh tim peneliti untuk memperkuat peran kampus Islam dalam menjawab tantangan global. Di tengah dunia yang semakin digital dan berorientasi pada profit, penelitian ini mengingatkan bahwa keberlanjutan sejati harus berakar pada nilai moral, spiritual, dan sosial.

Dengan semangat Berkah Luar Biasa, UIN Sumatera Utara melalui FEBI kembali membuktikan dirinya bukan hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga agen perubahan yang terus berkontribusi dalam membangun peradaban ilmu yang menyejukkan, membumi, dan berdampak.

Dari FEBI untuk Negeri: Dr. Nurlaila Tulis Gagasan Akuntansi Masa Depan di Media Nasional

Medan, 20 Oktober 2025 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara kembali menunjukkan kontribusi intelektualnya di tingkat nasional. Salah satu dosen sekaligus Ketua Program Studi Magister Akuntansi Syariah, Dr. Nurlaila, SE., M.A., CMA., CAPF., CIBA., CERA., menorehkan prestasi akademik membanggakan dengan karyanya yang dimuat di harian Waspada, rubrik Universitaria, edisi Senin (20/10/2025). Tulisan berjudul “Melampaui Angka: Akuntan Mitra Strategis di Era Digital” itu membahas secara mendalam tentang transformasi peran akuntan dalam lanskap bisnis digital yang kian dinamis.

Dalam artikelnya, Dr. Nurlaila mengupas tuntas bagaimana profesi akuntan kini tidak lagi terbatas pada pencatatan dan pelaporan keuangan semata, melainkan telah berevolusi menjadi mitra strategis bagi pengambil kebijakan dan pelaku bisnis di era digital. Ia menyoroti pentingnya soft skill dan digital literacy bagi akuntan modern, terutama dalam menghadapi kemajuan teknologi seperti artificial intelligence (AI), blockchain, dan big data analytics yang semakin mendominasi industri keuangan global.

Akuntan masa kini harus berpikir lintas angka. Mereka bukan hanya penjaga laporan keuangan, tetapi juga navigator keputusan bisnis yang berbasis data dan nilai. Di era digital, akuntan harus mampu menjadi penerjemah data menjadi kebijakan yang bermakna,” tulis Dr. Nurlaila dalam artikelnya.

Tulisan tersebut menjadi bukti nyata bahwa dosen FEBI UIN Sumatera Utara terus mengukir kontribusi nyata, tidak hanya dalam ruang akademik, tetapi juga dalam wacana publik yang lebih luas. Melalui gagasannya, Dr. Nurlaila ingin menegaskan bahwa akuntansi bukan sekadar disiplin hitung-menghitung, melainkan sarana membangun transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan bisnis yang beretika.

Rektorat dan pimpinan fakultas pun memberikan apresiasi tinggi atas karya tersebut. Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., menyampaikan rasa bangganya terhadap capaian ini.

Tulisan Ibu Dr. Nurlaila adalah representasi dari intelektualitas dan kepedulian akademisi FEBI terhadap tantangan zaman. Kita tidak hanya ingin mencetak lulusan yang cerdas secara akademik, tetapi juga dosen yang mampu menyuarakan gagasan perubahan untuk kemaslahatan umat. Karya seperti ini menjadi cermin bahwa FEBI UIN Sumatera Utara adalah fakultas yang hidup — yang terus bergerak, berpikir, dan berkontribusi,” ujar Prof. Syukri Albani.

Lebih jauh, Dekan FEBI juga menekankan bahwa kehadiran pemikiran-pemikiran seperti ini memperkuat posisi UIN Sumatera Utara sebagai kampus yang aktif dalam memperkaya literasi ekonomi syariah dan keuangan digital di Indonesia.

Artikel Dr. Nurlaila sekaligus menjadi inspirasi bagi dosen dan mahasiswa untuk tidak hanya menulis untuk ruang akademik, tetapi juga menembus ruang publik. Dalam dunia akademik yang terus berevolusi, karya semacam ini adalah bentuk nyata knowledge in action — ilmu yang hidup dan memberi dampak.

Menulis di media bukan sekadar berbagi ide, tapi mengabdikan ilmu bagi masyarakat luas. Karena ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibagikan,” tutur Dr. Nurlaila saat ditemui usai publikasi tulisannya.

Dengan semangat Berkah Luar Biasa, FEBI UIN Sumatera Utara terus melahirkan dosen dan peneliti yang berkomitmen menjembatani akademik dengan dunia nyata, menghadirkan ilmu yang tidak hanya cerdas secara teori, tetapi juga berdampak bagi kemanusiaan dan kemajuan bangsa.

Anak Gaza Menyapa Indonesia: Ilmu, Doa, dan Cinta dari UIN Sumatera Utara untuk Palestina

Medan, 17 Oktober 2025 — Suasana di Aula Pascasarjana Lantai 4 UIN Sumatera Utara terasa berbeda dari biasanya. Pagi itu, udara penuh haru dan semangat menggelora. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam melalui Program Studi Magister (S2) Ekonomi Syariah menginisiasi kegiatan “Kunjungan Spesial: Anak Gaza Menyapa Indonesia”, sebuah forum silaturahim dan pengabdian internasional yang menghadirkan langsung dua tamu istimewa dari Palestina: Magdy Al-Masry dan Abdurrahman Al-Masry, putra kecil yang menjadi saksi hidup perjuangan rakyat Gaza.

Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk nyata dukungan moril dan materil UIN Sumatera Utara terhadap perjuangan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Palestina. Di tengah konflik yang masih membara, UIN Sumatera Utara ingin menghadirkan ruang empati dan refleksi — agar cinta, kepedulian, dan kesadaran kemanusiaan tetap tumbuh di hati civitas akademika.

Kehadiran kedua tamu cilik dari Gaza ini disambut dengan linangan air mata dan tepuk tangan panjang. Mereka bercerita dengan suara lembut namun tegas tentang kehidupan di tengah reruntuhan, tentang belajar di bawah langit yang tak pernah sepi dari dentuman, dan tentang harapan yang tak pernah padam untuk melihat negaranya merdeka.

Kami tidak datang untuk meminta belas kasihan. Kami datang untuk menyampaikan bahwa kami masih punya harapan — dan kami percaya, doa saudara-saudara kami di Indonesia akan sampai ke langit Palestina,” ujar Magdy Al-Masry, suaranya menggetarkan aula.

Dari barisan depan, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, yang turut menjadi narasumber, menyampaikan pesan mendalam yang menembus nurani.

Hari ini, kita tidak hanya belajar tentang ekonomi syariah. Kita belajar tentang kemanusiaan, tentang bagaimana Islam mengajarkan cinta kasih di atas perbedaan dan keberanian di tengah penderitaan. Anak-anak Gaza mengajarkan kita apa arti sabar dan ikhlas dalam bentuk paling nyata,” tuturnya dengan suara bergetar.

Sementara itu, Maryam Batubara, M.A., Ph.D., dosen sekaligus penggiat literasi kemanusiaan, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah momentum reflektif bagi civitas akademika untuk memahami bahwa perjuangan tidak selalu tentang senjata, tetapi tentang pengetahuan dan solidaritas.

UIN Sumatera Utara ingin menjadi jembatan antara ilmu dan kemanusiaan. Hari ini, kita membuka mata, telinga, dan hati untuk Palestina,” ucapnya hangat.

Kegiatan berlangsung penuh rasa kekeluargaan. Para dosen dan mahasiswa tampak larut dalam suasana yang syahdu ketika Magdy dan Abdurrahman melantunkan doa dalam bahasa Arab, memohon kedamaian bagi negeri mereka dan bagi dunia. Sejumlah mahasiswa tak mampu menahan air mata ketika mendengar kisah sederhana namun penuh luka — tentang sekolah yang hancur, tentang sahabat yang hilang, tentang ibu yang masih menunggu anaknya pulang.

Namun di balik itu semua, tersimpan semangat luar biasa. Anak-anak Gaza yang datang bukan untuk menebar kesedihan, melainkan menularkan harapan.

Kami ingin dunia tahu, bahwa kami masih tersenyum. Karena kami tahu, Allah bersama orang-orang yang sabar,” ujar Abdurrahman Al-Masry, disambut gemuruh tepuk tangan dan rasa haru dari seluruh hadirin.

Dalam pesan penutupnya, Prof. Syukri Albani kembali menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk kepedulian sesaat, melainkan komitmen moral dan spiritual UIN Sumatera Utara terhadap isu kemanusiaan global.

Jika hari ini kita tidak bisa mengangkat senjata, maka kita angkat doa. Jika kita belum mampu memberi banyak, maka kita sebarkan kesadaran. Itulah jihad ilmu yang bisa kita mulai dari kampus tercinta ini,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan pembacaan surat Al-Fatihah untuk rakyat Palestina. Tangis, doa, dan senyum bersatu dalam satu getar: cinta dan solidaritas untuk sesama manusia.


🕊️ Penulis: Fachrul Riza, M.K.M.
📍 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

PTPN IV dan FEBI UIN Sumatera Utara Jalin Sinergi Beasiswa: Dari Kampus, Kita Siapkan Generasi Unggul Berkarakter

Medan, 16 Oktober 2025 — Suasana penuh semangat tampak menyelimuti ruang tamu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara pada Rabu pagi. FEBI kedatangan tamu istimewa dari PTPN IV, perusahaan perkebunan besar yang kini memperluas kiprahnya di bidang sosial pendidikan. Kegiatan ini menjadi titik awal kerja sama baru dalam pemberian beasiswa pendidikan bagi mahasiswa FEBI — wujud nyata komitmen bersama antara dunia industri dan perguruan tinggi dalam mencetak generasi unggul dan berintegritas.

Rombongan PTPN IV disambut hangat oleh Wakil Dekan I FEBI, Dr. Isnaini Harahap, M.Ag., didampingi Wakil Dekan III, Dr. Marliyah, M.Ag., serta dosen muda FEBI, Imam El Islamy, M.Sos. Kegiatan berlangsung cair, diselingi canda ringan namun tetap berisi — mencerminkan harmoni antara profesionalitas dan semangat akademik khas FEBI.

Dalam sambutannya, Dr. Isnaini Harahap menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar urusan administrasi atau pendanaan.

Beasiswa adalah pintu menuju masa depan. Tapi yang lebih penting, ini adalah bukti bahwa ilmu pengetahuan harus bersanding dengan kepedulian. Kita ingin mahasiswa FEBI tidak hanya cerdas di kepala, tapi juga hangat di hati,” tuturnya penuh makna.

Sementara itu, Dr. Marliyah, M.Ag., dengan gaya komunikatifnya yang khas, menambahkan bahwa sinergi dengan dunia industri seperti PTPN IV membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk memahami realitas lapangan secara lebih konkret.

FEBI bukan hanya mendidik calon akademisi, tapi juga calon pemimpin. Kerja sama seperti ini mengasah mahasiswa agar peka terhadap dinamika ekonomi dan sosial di sekitar mereka,” ujarnya dengan senyum semangat. Ia juga menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat berkembang menjadi kolaborasi riset dan program pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Di sisi lain, Imam El Islamy, M.Sos. menyoroti pentingnya membangun hubungan strategis antara kampus dan korporasi.

Hari ini, industri dan akademisi bukan lagi dua dunia yang terpisah. Keduanya harus berkolaborasi untuk menciptakan inovasi. Mahasiswa FEBI perlu melihat langsung bagaimana ilmu mereka berperan dalam pembangunan bangsa,” ungkapnya mantap.

Dalam suasana yang penuh kehangatan, tersirat pula pesan dari Dekan FEBI, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., yang meski berhalangan hadir, menitipkan pesan agar kerja sama ini menjadi jembatan berkah antara ilmu, amal, dan kolaborasi.

FEBI selalu terbuka untuk bekerja sama dengan pihak manapun selama tujuannya mulia. Karena bagi kami, setiap bentuk kolaborasi yang membawa manfaat bagi mahasiswa adalah bagian dari ibadah intelektual,” ujarnya dalam pesannya yang dibacakan oleh Wakil Dekan I.

Kegiatan kemudian diakhiri dengan suasana penuh optimisme dan foto bersama — bukan sekadar simbol seremonial, melainkan awal perjalanan panjang menuju masa depan yang lebih baik bagi mahasiswa FEBI.

Kehadiran PTPN IV ke FEBI UIN Sumatera Utara hari itu seolah menjadi pengingat bahwa dunia pendidikan dan dunia kerja harus terus berjalan beriringan. Sebab, sebagaimana pesan yang diucapkan oleh salah satu dosen muda FEBI seusai kegiatan,

Kampus menanam ilmu, industri menumbuhkan peluang, dan bersama-sama kita memanen masa depan.


🖋️ Penulis: Fachrul Riza, M.K.M.
📍 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam – UIN Sumatera Utara

“Smart University: Apa & Bagaimana?” — UIN Sumatera Utara Mantapkan Langkah Menuju Kampus Cerdas Lewat Bimbingan Teknis Penguatan Peran Admisi

Medan, 14 Oktober 2025 — Langkah UIN Sumatera Utara menuju Smart University kian nyata. Dalam upaya memperkuat tata kelola akademik dan manajemen admisi berbasis digital, universitas ini menggelar Bimbingan Teknis Penguatan Peran Admisi UIN Sumatera Utara dengan tema inspiratif: “Smart University: Apa & Bagaimana?”.

Acara yang digelar di Aula Rektorat berlangsung penuh semangat intelektual. Hadir sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si., mantan Rektor Telkom University — sosok yang dikenal sebagai pelopor transformasi digital kampus berbasis data-driven system di Indonesia.

Dalam paparannya yang memikat, Prof. Adiwijaya membingkai konsep Smart University bukan sekadar tentang teknologi, tetapi tentang perubahan paradigma.

Smart University bukan kampus yang penuh alat, tapi kampus yang cerdas membaca masa depan. Kecerdasan universitas terletak pada kemampuannya mengintegrasikan data, inovasi, dan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap kebijakan akademik,” ujarnya disambut anggukan penuh makna dari para peserta.

Ia menegaskan bahwa peran admisi bukan lagi sebatas pintu masuk mahasiswa, tetapi gerbang citra dan mutu universitas. “Admisi adalah wajah pertama dari kampus. Jika pintu itu dikelola dengan profesional dan digital, maka seluruh sistem akademik akan bergerak lebih efisien dan terpercaya,” tambahnya dengan tegas.

Sementara itu, Wakil Rektor I UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya menggabungkan inovasi digital dengan etos akademik islami.

Kampus cerdas bukan hanya tentang kecanggihan sistem, tapi tentang kecerdasan spiritual dan sosial seluruh civitas akademika. Teknologi hanyalah alat; manusialah yang menentukan arah dan nilainya,” tutur Prof. Akmal Tarigan dengan nada reflektif.

Menurut beliau, arah kebijakan UIN Sumatera Utara saat ini bergerak menuju integrasi antara teknologi, literasi data, dan nilai keislaman dalam satu ekosistem akademik yang inklusif. “Kita ingin UIN menjadi rumah ilmu yang tidak hanya produktif, tapi juga penuh keberkahan,” tambahnya.

Dari sisi fakultas, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., turut memberikan pandangan inspiratif yang menegaskan relevansi kegiatan ini.

Digitalisasi admisi adalah langkah awal menuju tata kelola yang akuntabel. Tapi lebih dari itu, ini tentang membangun budaya efisiensi, transparansi, dan pelayanan berbasis nilai. Sebab, dalam dunia yang makin cepat, keunggulan kampus ditentukan oleh siapa yang paling siap beradaptasi dengan cerdas,” ujarnya.

Para peserta Bimtek — terdiri dari pejabat fakultas, staf admisi, dan perwakilan akademik dari berbagai unit — tampak antusias mengikuti setiap sesi. Diskusi berkembang dinamis, membahas implementasi smart system, manajemen data mahasiswa, hingga strategi pelayanan berbasis digital humanism.

Sesi interaktif menjadi bagian paling menarik. Prof. Adiwijaya menantang peserta untuk berpikir lebih jauh:

Coba bayangkan, bagaimana jika seluruh proses penerimaan mahasiswa baru, pelayanan akademik, hingga alumni — semuanya terintegrasi dalam satu ekosistem data yang jujur, transparan, dan bisa diakses real time? Itulah kampus masa depan yang harus kita bangun mulai hari ini.

Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama dan komitmen untuk memperkuat sinergi lintas unit dalam mewujudkan Smart UIN Sumatera Utara. Pesan penutup disampaikan oleh Prof. Akmal Tarigan yang menggugah seluruh peserta:

Setiap klik dalam sistem kita bukan hanya data, tapi doa. Karena niat baik dalam membangun kampus cerdas adalah bagian dari ibadah intelektual yang membawa maslahat.

Acara berakhir dengan semangat yang menghangatkan ruangan. Para peserta meninggalkan aula dengan mata berbinar — bukan karena sekadar memahami konsep Smart University, tapi karena merasa menjadi bagian penting dalam perjalanan besar UIN Sumatera Utara menuju universitas masa depan yang cerdas, berkarakter, dan berkeadaban.


🖋️ Penulis: Fachrul Riza, M.K.M.
📍 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam – UIN Sumatera Utara

Learning Statistic for Research from The Expert: FEBI UIN Sumatera Utara Ciptakan Cara Baru Belajar Statistik yang Seru dan Penuh Makna

Medan, 14 Oktober 2025 — Belajar statistik ternyata tidak selalu harus tegang dan rumit. Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara, ilmu angka justru disulap menjadi pengalaman seru, interaktif, dan membumi lewat kegiatan bertajuk “Learning Statistic for Research from The Expert.”

Kegiatan eksklusif ini hanya diikuti oleh 20 peserta terpilih dari mahasiswa S1 FEBI UIN Sumatera Utara, menjadikannya terasa lebih personal dan mendalam. Aula FEBI sore itu dipenuhi semangat muda yang menggebu—bukan karena angka-angka, tapi karena keingintahuan yang tulus untuk memahami data sebagai bahasa penelitian masa kini.

Kehadiran Dara Nurhabibah Dhea Shath, S.ST., analis muda BPS Deli Serdang, menjadi magnet utama kegiatan ini. Dengan gaya yang santai tapi berisi, ia mengajak mahasiswa menjelajahi dunia statistik lewat kisah nyata di lapangan.

Statistik bukan cuma soal hitung-menghitung. Ia adalah cara kita membaca realitas dan memahami kehidupan dengan logika dan bukti,” ujarnya dengan senyum yang menular semangat.

Sementara itu, Wakil Dekan III FEBI, Dr. Marliyah, M.Ag., yang hadir mewakili Dekan FEBI, menyampaikan pesan inspiratif tentang pentingnya memahami data dalam riset ekonomi dan sosial.

Di era digital, data adalah bahan bakar intelektual. Siapa yang bisa membaca dan mengolahnya, dialah yang bisa memimpin perubahan,” tuturnya.

Beliau juga menekankan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya tentang belajar teknis, tetapi tentang membangun mindset ilmiah dan semangat meneliti dengan hati.

Penelitian yang baik lahir dari rasa ingin tahu yang jujur dan cinta terhadap kebenaran,” tambahnya lembut namun bermakna.

Kepala Laboratorium FEBI, Siti Aisyah, M.M., yang juga menjadi penggerak utama kegiatan ini, menyampaikan rasa bahagianya melihat antusiasme mahasiswa.

Melihat mahasiswa berani bertanya dan berdiskusi tentang data, rasanya seperti melihat bibit-bibit peneliti hebat yang sedang tumbuh. Statistik itu keren kalau dipahami dengan cara yang benar,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan ringan dari peserta.

Kelas yang dikemas semi-workshop ini juga menampilkan praktik langsung menggunakan data riset sederhana. Mahasiswa diajak menganalisis tren ekonomi syariah di daerah Sumatera Utara dan mengubahnya menjadi insight riset yang bernilai. Suasana terasa cair — peserta tertawa, berdiskusi, dan saling memberi ide, menciptakan atmosfer belajar yang jauh dari kata membosankan.

Di akhir sesi, beberapa mahasiswa menyampaikan kesan mereka. Salah satunya, mahasiswi Prodi Akuntansi Syariah, mengatakan:

Ternyata statistik itu gak semenakutkan yang dikira. Setelah ikut kelas ini, saya malah pengen meneliti lebih banyak hal. Belajar jadi terasa hidup.

Kegiatan ini menegaskan satu hal: FEBI UIN Sumatera Utara bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga laboratorium ide di mana ilmu, kreativitas, dan semangat muda berpadu dalam harmoni.


🖋️ Penulis: Fachrul Riza, M.K.M.
📍 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam – UIN Sumatera Utara

Cinta Rupiah, Cinta Negeri: BI Mengajar Hadir di FEBI UIN Sumatera Utara Tanamkan Jiwa Ekonomi Berdaulat

Medan, 10 Oktober 2025 — Suasana Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara pagi itu terasa berbeda. Tak hanya dipenuhi deretan kursi mahasiswa yang rapi, tapi juga semangat nasionalisme yang perlahan tumbuh di dada generasi muda. Dalam balutan kegiatan Bank Indonesia Goes to Campus (BI Mengajar) bertema “Cinta, Bangga, Paham Rupiah”, kolaborasi antara Bank Indonesia dan FEBI UIN Sumatera Utara menjelma menjadi momentum yang jauh lebih bermakna dari sekadar kuliah umum — ia menjadi pelajaran tentang cinta tanah air dalam wujud paling sederhana: menghargai rupiah.

Acara dibuka dengan penuh kehangatan. Wakil Dekan III FEBI, Dr. Marliyah, M.Ag., yang hadir mewakili Dekan FEBI, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., menyampaikan pesan yang menggugah nurani mahasiswa.

Rupiah bukan sekadar alat bayar. Ia adalah simbol kedaulatan, hasil perjuangan, dan doa jutaan rakyat Indonesia yang ingin mandiri. Saat kita memahami dan menjaga rupiah, sesungguhnya kita sedang menjaga harga diri bangsa,” tuturnya disambut tepuk tangan panjang.

Di sisi lain, Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah, Dr. Tuti Anggraini, M.Ag., mengajak mahasiswa untuk menautkan antara iman, ilmu, dan integritas finansial.

Cinta rupiah adalah bentuk ibadah. Menggunakannya dengan jujur, mengelolanya dengan bijak, dan memanfaatkannya untuk maslahat — itu semua bagian dari syukur kepada Allah atas anugerah negeri yang kaya ini,” ujarnya penuh makna.

Melalui sesi pemaparan interaktif, tim Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara menjelaskan perjalanan rupiah sebagai simbol keuangan dan kedaulatan nasional. Mereka membahas inovasi sistem pembayaran digital seperti QRIS, BI-FAST, dan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025, yang tidak hanya memudahkan transaksi, tapi juga memperkuat fondasi ekonomi bangsa di tengah disrupsi global.

Namun, bagian paling berkesan bukan hanya pada data dan grafik — melainkan pada kesadaran yang tumbuh di wajah mahasiswa. Saat narasumber BI mengatakan, “Rupiah adalah wajah kita di mata dunia. Jagalah ia seperti kau menjaga harga dirimu sendiri,” suasana sejenak hening. Banyak mahasiswa yang kemudian menunduk, merenungi betapa sering mereka menganggap enteng nilai uang sendiri, tanpa menyadari makna besar di baliknya.

Sesi diskusi berlangsung hidup. Mahasiswa FEBI bertanya dengan penuh rasa ingin tahu — dari isu keamanan transaksi digital, potensi fintech syariah, hingga peluang karier di sektor kebijakan moneter dan sistem pembayaran nasional. Mereka bukan hanya mendengar, tapi berdialog, menyelami peran mereka sebagai calon ekonom syariah yang berjiwa nasionalis.

Di penghujung acara, Dr. Marliyah menutup kegiatan dengan kalimat yang menancap kuat di benak para peserta:

Jika hari ini kalian menanam cinta kepada rupiah, percayalah—esok kalian akan menuai kebanggaan sebagai anak bangsa yang menjaga negeri ini lewat profesi dan integritas kalian.

Tepuk tangan menggema, bukan sekadar sebagai bentuk apresiasi, tapi sebagai tanda kesadaran baru yang tumbuh. Bahwa mencintai rupiah adalah bentuk konkret mencintai Indonesia — dari ruang kuliah, dari hati anak muda, dari FEBI UIN Sumatera Utara yang terus melahirkan insan berilmu dan berjiwa kebangsaan.


🖋️ Penulis: Fachrul Riza, M.K.M.
📍 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sumatera Utara

Bangkitlah Pemimpin Muda! Leadership 5.0 Hadirkan Gelombang Baru Inspirasi di FEBI UIN Sumatera Utara

Medan, 9 Oktober 2025 — Suasana Aula Pascasarjana Lantai 4 Kampus I UIN Sumatera Utara pagi itu terasa berbeda. Ratusan mahasiswa tampak memenuhi ruangan dengan semangat yang tak biasa. Mereka bukan hanya datang untuk mendengar ceramah, tetapi untuk menyalakan api kepemimpinan — api yang akan mengubah arah masa depan.

Seminar Kepemimpinan bertema “Leadership 5.0: Membangun Pemimpin Muda yang Berdaya Saing Global” yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Asuransi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara ini menghadirkan sosok inspiratif: Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., Dekan FEBI UIN Sumatera Utara. Dengan gaya khasnya yang karismatik dan hangat, Prof. Syukri Albani membuka sesi dengan pesan yang menembus relung jiwa:

Menjadi pemimpin bukan tentang seberapa keras kamu bersuara, tapi seberapa jauh kamu bisa mendengarkan. Dunia saat ini tidak butuh banyak pemimpin yang berkuasa, tapi butuh lebih banyak pemimpin yang berjiwa.

Ungkapan itu disambut hening. Semua mata tertuju padanya, seolah setiap kata punya daya hidup tersendiri. Ia melanjutkan bahwa kepemimpinan 5.0 adalah kemampuan memadukan nilai kemanusiaan, kecerdasan digital, dan spiritualitas dalam satu napas. “Generasi sekarang harus memimpin dengan hati, berpikir dengan data, dan bertindak dengan nilai,” ujarnya yang langsung mendapat tepuk tangan panjang dari peserta.


Dalam kesempatan yang sama, Dr. Tri Inda Fadhila Rahma, S.E.I., M.E.I., Ketua Program Studi Asuransi Syariah yang diwakili oleh Sekretaris Program Studi Asuransi Syariah, Dr. Aqwa Naser Daulay, M.Si., menegaskan pentingnya menumbuhkan mental visioner sejak muda.

Jangan takut gagal. Pemimpin hebat bukan yang tak pernah jatuh, tapi yang selalu punya alasan untuk bangkit lagi. Dunia kerja nanti tidak menanyakan siapa kamu, tapi apa nilai dan kontribusimu,” ujarnya dengan penuh semangat.

Seminar ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa mahasiswa FEBI bukan hanya belajar teori, tapi juga mengasah mental kepemimpinan yang sesungguhnya. Haikal Theo Putra Sinaga, Ketua Umum HMJ Asuransi Syariah, dalam sambutannya mengajak teman-temannya untuk berani keluar dari zona nyaman.

Pemimpin itu bukan yang paling pintar, tapi yang paling berani melangkah. Jangan tunggu siap untuk memimpin, tapi siapkan dirimu agar pantas dipimpin,” katanya dengan senyum optimis.


Acara berlangsung interaktif dan hangat. Banyak mahasiswa yang terinspirasi dengan konsep Leadership 5.0 yang memadukan kecerdasan buatan (AI), kolaborasi global, dan nilai spiritual Islam. Sesi tanya jawab dipenuhi dengan pertanyaan tajam, mulai dari cara membangun karakter di era digital, hingga bagaimana menghadapi perubahan industri dengan prinsip etika dan akhlak.

Di akhir acara, suasana semakin reflektif ketika panitia mengumumkan bahwa seminar ini dihadiri oleh 150 peserta terpilih yang mendaftar tercepat. Bagi mereka, kegiatan ini bukan sekadar seminar — tapi titik balik dalam perjalanan hidup.


Sebelum penutupan, moderator mempersilakan Prof. Syukri Albani kembali memberikan kalimat penutup yang sarat makna:

Kalian adalah generasi yang akan menulis sejarah baru. Jangan hanya jadi penonton perubahan, tapi jadilah bagian dari perubahan itu sendiri. Ingat, pemimpin sejati bukan yang ditakuti, tapi yang dirindukan.

Dan ruangan pun bergemuruh oleh tepuk tangan. Banyak mata yang berbinar — seolah menyala dengan tekad baru.


Seminar Kepemimpinan ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga membangun kesadaran bahwa menjadi pemimpin berarti menyiapkan diri untuk melayani, bukan dilayani. Di tangan generasi muda FEBI UIN Sumatera Utara, semangat kepemimpinan 5.0 bukan sekadar teori, melainkan gerakan — gerakan untuk menyalakan cahaya perubahan yang penuh nilai dan makna.