Perpustakaan UIN Sumatera Utara Raih Akreditasi A, FEBI Sambut dengan Rasa Syukur dan Bangga!

Medan, 25 Agustus 2025 – Suasana bahagia dan penuh syukur menyelimuti Universitas Islam Negeri Sumatera Utara setelah Perpustakaan UIN Sumatera Utara resmi meraih predikat Akreditasi A berdasarkan SK Perpusnas RI No. AKR.03.00/1821/2025. Pencapaian ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi universitas, tetapi juga simbol kemajuan peradaban ilmu di Sumatera Utara.

Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara, capaian tersebut menjadi kebanggaan yang luar biasa. Perpustakaan bukan sekadar ruang koleksi buku, melainkan jantung kehidupan akademik yang menghidupkan nalar kritis, memperkaya khazanah keilmuan, dan memupuk semangat riset.

Dalam keterangannya, Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi mendalam.

“Akreditasi A ini adalah anugerah besar yang harus kita syukuri bersama. Ia bukan hanya cermin kerja keras tim Perpustakaan, tetapi juga tanda bahwa UIN Sumatera Utara semakin siap berdiri sebagai mercusuar ilmu di tingkat nasional dan internasional. Perpustakaan yang unggul akan melahirkan generasi yang unggul. Dari sinilah kita berharap lahir pemikir, peneliti, dan tokoh-tokoh bangsa yang memberi cahaya bagi masyarakat,” ungkap beliau.

Lebih jauh, Dekan FEBI menekankan bahwa keberhasilan ini harus menjadi energi baru untuk seluruh civitas akademika. Menurutnya, predikat akreditasi bukanlah tujuan akhir, melainkan titik awal dari perjalanan panjang UIN Sumatera Utara dalam memperkuat tradisi literasi, riset, dan dakwah keilmuan.

FEBI UIN Sumatera Utara melihat bahwa perpustakaan yang berkualitas akan menjadi mitra strategis fakultas dalam melahirkan karya-karya monumental, baik di bidang ekonomi Islam, perbankan syariah, maupun bisnis halal. Hal ini sejalan dengan visi UIN Sumatera Utara untuk tampil sebagai pusat peradaban ilmu dan teladan masyarakat.

Dengan penuh optimisme, FEBI mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan pencapaian ini sebagai inspirasi kolektif. Bahwa dengan kerja sama, kesungguhan, dan keikhlasan, UIN Sumatera Utara mampu terus melahirkan prestasi yang membanggakan.

Akreditasi A Perpustakaan UIN Sumatera Utara adalah bukti bahwa kejayaan ilmu bukan sekadar mimpi, tetapi nyata hadir di tengah kita.

Membangun Ekosistem Kuliner Halal: Optimalisasi Zona KHAS sebagai Pilar Ekonomi dan Wisata Halal Indonesia

Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, menyimpan potensi luar biasa untuk menjadi pusat industri kuliner halal global. Kesempatan emas ini diwujudkan melalui pengembangan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS)—sebuah gagasan strategis yang tidak hanya memenuhi kebutuhan religius, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

KHAS: Lebih dari Sekadar Kuliner

Zona KHAS bukanlah sekadar ruang makan, melainkan bagian dari ekosistem yang terintegrasi. Konsep ini mencakup jaminan kehalalan, kebersihan, keamanan pangan, serta pelayanan ramah pengunjung. Kehadirannya menjadi penopang perekonomian sekaligus daya tarik wisata halal, yang kini tengah tumbuh pesat di berbagai belahan dunia.

Zona KHAS merupakan bentuk nyata dari semangat kita untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kuliner halal dunia. Melalui penguatan UMKM, masyarakat bukan hanya menjadi konsumen, tetapi juga pelaku utama dalam industri halal,” ujar Nursantri Yanti, M.E.I., dosen FEBI UIN Sumatera Utara.

Peran Strategis Zona KHAS di Indonesia

Menurut data, produk makanan halal global telah mencapai nilai perdagangan USD 33,6 miliar dengan surplus sekitar USD 31,23 miliar. Angka ini membuktikan bahwa kontribusi sektor halal terhadap perekonomian dunia semakin tidak terbantahkan. Indonesia, sebagai negara dengan potensi pasar besar, memiliki peluang untuk menjadi pemain utama dalam rantai ekonomi halal internasional.

Zona KHAS dirancang untuk mendorong UMKM kuliner agar mampu meningkatkan daya saing dan produktivitasnya. Tidak hanya menekankan aspek halal, tetapi juga kesehatan, higienitas, dan standar pelayanan modern. Dengan demikian, UMKM lokal dapat berkembang lebih cepat sekaligus mendukung target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia pada tahun 2025.

Halal bukan sekadar label, melainkan nilai yang harus dihidupkan dalam setiap proses bisnis. Zona KHAS adalah laboratorium nyata untuk itu, tempat dimana masyarakat bisa melihat langsung bagaimana integritas halal dijalankan,” ungkap Nurul Jannah, M.E.

Sinergi Multi-Pihak

Keberhasilan program KHAS tentu tidak dapat berdiri sendiri. Kolaborasi lintas sektor antara Kemenkop UKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, BPJPH, pemerintah daerah, hingga lembaga pendidikan tinggi menjadi kunci utama. FEBI UIN Sumatera Utara sebagai institusi akademik mengambil peran dalam kajian, pendampingan, serta edukasi masyarakat agar literasi halal semakin kuat.

FEBI UIN Sumatera Utara siap menjadi mitra strategis dalam mencetak sumber daya manusia yang memiliki keunggulan akademik sekaligus spirit dakwah ekonomi Islam. Dengan KHAS, kita berharap lahir wajah baru perekonomian Indonesia yang lebih mandiri, inklusif, dan bernilai ibadah,” tegas Nurul Inayah, M.E.

Selain itu, era digital menjadi momentum besar dalam mempercepat penetrasi pasar halal. Digitalisasi proses sertifikasi, promosi global melalui platform daring, serta penguatan branding halal Indonesia adalah strategi nyata untuk memperluas cakupan dan meningkatkan kepercayaan konsumen internasional.

Kesimpulan: Pilar Baru Kebangkitan Ekonomi

Zona KHAS adalah wujud nyata komitmen Indonesia dalam mengembangkan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam sekaligus memperkuat posisi bangsa di kancah global. Bukan sekadar ruang makan, tetapi sebuah simbol transformasi menuju ekosistem halal yang berkelanjutan.

FEBI UIN Sumatera Utara melalui dosen-dosennya terus mendorong pemikiran, penelitian, dan aksi nyata dalam bidang ini. Dengan hadirnya Zona KHAS, diharapkan Indonesia bukan hanya menjadi konsumen, tetapi juga pionir peradaban halal dunia—sebuah langkah besar menuju kemandirian ekonomi umat dan kejayaan bangsa.

Ditulis oleh: Nurul Jannah, M.E., Nurul Inayah, M.E., & Nursantri Yanti, M.E.I.

UIN Sumatera Utara: Dari Kampus Akademik Menuju Teladan Peradaban

Oleh:
Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag. (Rektor UIN Sumatera Utara) dan Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A. (Dekan FEBI UIN Sumatera Utara)

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memikul tanggung jawab besar, bukan hanya sebagai institusi pendidikan, melainkan juga sebagai pusat dakwah profesional. Di pundak PTKIN, khususnya UIN Sumatera Utara, terletak harapan masyarakat agar ilmu pengetahuan, akhlak, dan nilai-nilai Islam dapat menjawab tantangan zaman.

Civitas akademika UIN Sumatera Utara—mulai dari dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan—tidak cukup hanya menjadi akademisi yang berdiam di balik dinding kelas. Mereka dituntut tampil sebagai teladan di tengah masyarakat. Seorang dosen, misalnya, bukan hanya penyampai teori, melainkan sosok yang penuh integritas, hati-hati dalam melangkah, dan sadar bahwa citra kampus melekat erat pada dirinya.

Seperti kain putih yang bersih, setetes noda kecil dapat mengubah wajah institusi di mata masyarakat. Karena itu, menjaga nama baik UIN Sumatera Utara adalah tanggung jawab kolektif seluruh civitas akademika. Namun, menjaga citra tidak sekadar soal penampilan luar; fondasinya adalah niat yang tulus lillahi ta‘ala. Bila niat ikhlas, Allah akan senantiasa mendampingi setiap langkah. Inilah fondasi lompatan besar UIN Sumatera Utara untuk menjadi mercusuar ilmu—cahaya yang memberi arah di tengah gelapnya zaman.

Menghidupkan Tradisi Keilmuan Islam

UIN Sumatera Utara juga ditantang untuk menghidupkan kembali tradisi keilmuan yang pernah menjadi kebanggaan peradaban Islam. Ibnu Khaldun pernah mengingatkan bahwa sejarah adalah guru terbaik. Dari sejarah kita mengenal tiga generasi: generasi penikmat, generasi perintis, dan generasi pembangun. Kini, civitas akademika UIN Sumatera Utara harus berani menjadi generasi pembangun—bukan hanya menikmati fasilitas, tetapi juga merintis gagasan dan membangun peradaban baru.

Untuk itu, ada satu syarat yang tidak bisa ditawar: ekonomi yang kuat. Sejarah membuktikan, hanya bangsa dengan pondasi ekonomi kokoh yang mampu melahirkan ilmuwan besar. Di Indonesia, Sumatera—khususnya Medan—harus bisa tampil sebagai episentrum keilmuan. UIN Sumatera Utara memiliki peluang besar untuk menjadi pusat kebangkitan tersebut.

Namun, semua itu hanya mungkin jika UIN Sumatera Utara benar-benar berkomitmen. UIN bukan hanya lembaga akademik, melainkan juga lembaga dakwah profesional. Masyarakat menanti peran UIN Sumatera Utara sebagai sang pencerah, yang tidak hanya mencetak lulusan cerdas, tetapi juga figur teladan. Ekspektasi itu jelas: UIN Sumatera Utara diharapkan melahirkan tokoh-tokoh “sang pencerah” yang mampu menuntun bangsa.

Kekuatan Kebersamaan

Pelajaran penting lainnya adalah kekuatan kebersamaan: the power of we, bukan the power of I. Keberkahan berjamaah jauh lebih besar daripada usaha individu. Al-quwwah bil-jama‘ah—kekuatan bersama—adalah jalan menuju keberhasilan. Sejarah mencatat, di abad ke-12 dunia Islam melahirkan tradisi keilmuan integratif: seorang ilmuwan sekaligus praktisi, saintis sekaligus filsuf. Dari rahim tradisi itu lahir tokoh-tokoh besar yang memajukan peradaban.

Setiap capaian bukan sekadar angka di atas kertas atau piagam penghargaan. Ia lebih dari sekadar piala berkilau di lemari kaca. Setiap prestasi adalah pantulan semangat “Iqra’”, wahyu pertama yang turun kepada Rasulullah.

“Iqra’” bukan hanya membaca teks, tetapi juga membaca kehidupan, fenomena, manusia, dan alam semesta. Ketika civitas akademika meneliti, mereka sedang membaca tanda-tanda zaman. Ketika menulis, mereka menyulam jejak pemikiran untuk diwariskan. Dan ketika mengamalkan, ilmu itu menjelma menjadi cahaya nyata di tengah masyarakat.

Dengan demikian, setiap capaian sekecil apa pun adalah simbol bahwa ruh wahyu pertama masih berdenyut di UIN Sumatera Utara. Ada kebanggaan, namun sekaligus tanggung jawab: ilmu tidak boleh berhenti di ruang kelas, ia harus menjadi amal, solusi, dan inspirasi.

Teladan: Akal, Hati, dan Aksi

Namun, prestasi hanyalah satu sisi dari perjalanan panjang universitas. Lebih penting dari itu adalah melahirkan manusia teladan.

Teladan dalam Akal. Mahasiswa tidak hanya rajin membaca buku, tetapi juga mampu menerjemahkan pengetahuannya menjadi karya nyata: penelitian yang menyentuh persoalan sosial, gagasan yang menjawab kebutuhan zaman, atau inovasi sederhana yang meringankan beban masyarakat. Akal cerdas bukan sekadar untuk berdebat atau menulis jurnal, melainkan untuk menghidupkan bangsa dan dunia dengan cahaya pengetahuan.

Teladan dalam Hati. Ilmu tanpa akhlak ibarat cahaya tanpa arah. Harapan terbesar UIN Sumatera Utara adalah lahirnya civitas yang berhati bening: dosen yang menyapa mahasiswa dengan senyum tulus, mahasiswa yang membantu temannya tanpa pamrih, atau peneliti yang tetap rendah hati meski karyanya mendunia. Hati yang berilmu selalu melahirkan kebaikan.

Teladan dalam Aksi. Ilmu yang berhenti di kelas hanyalah wacana. UIN Sumatera Utara harus melahirkan civitas yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga berani bergerak. Masyarakat tidak butuh penonton, mereka butuh penggerak. Mahasiswa yang mengajar di pelosok, dosen yang mendampingi petani, atau alumni yang menjadi teladan integritas—itulah aksi nyata: ilmu yang menjelma menjadi amal.

Harapan Besar

Pada akhirnya, civitas teladan bukanlah gelar, melainkan jalan hidup: belajar dengan akal, menjaga kejernihan hati, dan bergerak dengan aksi nyata. Dari sinilah harapan besar UIN Sumatera Utara bermula—menjadi rumah yang tidak hanya melahirkan generasi berprestasi, tetapi juga pelita peradaban bagi masyarakat dan bangsa.

Tulisan ini merupakan pengejawantahan dari materi yang disampaikan Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., dalam acara pembinaan ASN di UIN Sumatera Utara Medan.

(Tulisan ini hadir dalam bentuk yang telah diperbaiki dan disempurnakan oleh Fachrul Riza, sebagai upaya menjaga keutuhan pesan dan keindahan narasi).

Mahasiswa FEBI UIN Sumatera Utara Borong Juara di IDX Islamic Challenge 2025: Bukti Generasi Emas Syariah!

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara kembali membuktikan diri sebagai rumah lahirnya generasi emas yang visioner, berani, dan penuh prestasi. Dalam ajang bergengsi IDX Islamic Challenge 2025, mahasiswa FEBI berhasil mengibarkan panji kemenangan dengan torehan prestasi gemilang di tingkat nasional.

Di kategori Beginner, Aldiansyah Arrahman Rianto (Prodi Ekonomi Islam) tampil sebagai JUARA 1 dan meraih hadiah Rp1.500.000. Tidak berhenti di situ, Aramita (Prodi Perbankan Syariah) juga mengukir prestasi dengan meraih peringkat 4 dan hadiah Rp200.000.
Sementara di kategori Pro, Ardhi Sahjaya (Prodi Ekonomi Islam) berhasil meraih JUARA 2 dengan hadiah Rp2.500.000, disusul Zikri Habibi Djunaidi (Prodi Perbankan Syariah) yang menempati peringkat 4 dengan hadiah Rp350.000.

Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa FEBI tidak hanya siap berkompetisi, tetapi juga mampu mengukir kejayaan di arena nasional dengan mengedepankan nilai-nilai syariah.

Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., menyampaikan rasa bangga yang mendalam:
“Mahasiswa FEBI telah membuktikan dirinya sebagai generasi yang tangguh, berilmu, dan berdaya saing. Prestasi ini adalah cermin bahwa FEBI mampu melahirkan kader bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga unggul dalam kompetisi tingkat nasional. Ini adalah momentum kebangkitan FEBI menuju prestasi yang semakin gemilang.”

Wakil Dekan III FEBI, Dr. Marliyah, M.Ag., juga menegaskan bahwa capaian ini adalah teladan bagi mahasiswa lainnya:
“Mereka adalah inspirasi nyata. Dengan keberanian, disiplin, dan semangat juang tinggi, mahasiswa FEBI menunjukkan bahwa generasi muda muslim mampu menjadi motor penggerak dalam literasi dan investasi syariah. FEBI bangga, UIN Sumatera Utara bangga, dan insyaAllah umat pun ikut bangga.”

Kemenangan ini bukan sekadar prestasi, tetapi juga manifestasi kejayaan akademik, spiritual, dan intelektual mahasiswa FEBI. Dari Medan untuk Indonesia, dari FEBI untuk dunia, inilah bukti bahwa FEBI UIN Sumatera Utara terus melahirkan juara sejati.

FEBI Berseri: Hasil Review SPI UIN Sumatera Utara, Jadi Energi Baru Semester Depan!

Medan, 21 Agustus 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara kembali menorehkan langkah maju dalam mewujudkan tata kelola fakultas yang transparan dan berkualitas. Hal ini ditandai dengan penyelenggaraan kegiatan pembacaan hasil review laporan semester 1 oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) yang berlangsung dengan penuh semangat kebersamaan dan suasana bahagia.

Kegiatan ini merupakan agenda penting dalam siklus manajemen perguruan tinggi, di mana setiap fakultas dituntut untuk melakukan evaluasi kinerja dan menyajikan laporan yang sesuai dengan standar akuntabilitas. SPI hadir sebagai mitra strategis untuk memberikan penilaian objektif, sekaligus rekomendasi perbaikan yang bersifat membangun.

Acara yang digelar di lingkungan FEBI ini dihadiri oleh pimpinan fakultas, dosen, serta tenaga kependidikan. Suasana tampak cair dan penuh kekeluargaan, mencerminkan semangat bersama untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan. Tidak hanya sekadar evaluasi, momen ini juga menjadi ajang refleksi sekaligus motivasi agar FEBI semakin solid dalam menapaki semester berikutnya.

Dalam sambutannya, Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas peran SPI serta kerja keras seluruh civitas akademika.
“Alhamdulillah, hasil review yang disampaikan SPI memberikan gambaran jelas tentang capaian dan arah pengembangan FEBI. Ini bukan sekadar laporan, tetapi cermin kebersamaan kita dalam menjaga amanah kelembagaan. Saya berharap seluruh keluarga besar FEBI dapat menjadikan hasil ini sebagai energi positif untuk terus berbenah, melahirkan inovasi, dan memperkuat komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa serta masyarakat luas,” ujarnya dengan penuh semangat.

Senada dengan itu, perwakilan SPI UIN Sumatera Utara dalam penyampaiannya juga memberikan apresiasi atas capaian yang diraih FEBI.
“Kami melihat perkembangan yang sangat baik dalam pelaporan dan tata kelola di FEBI. Catatan yang kami berikan bukanlah kekurangan, melainkan ruang untuk semakin menyempurnakan apa yang telah berjalan dengan baik. FEBI memiliki potensi besar untuk menjadi role model bagi fakultas lain di lingkungan UIN Sumatera Utara,” ungkapnya.

Kegiatan ini pun disambut dengan antusias oleh seluruh peserta. Setiap masukan dari SPI dipandang sebagai peluang untuk semakin meningkatkan kualitas manajemen, bukan sebagai hambatan. Hal ini menunjukkan budaya kerja positif yang terus terbangun di FEBI, di mana evaluasi dijadikan sebagai pijakan untuk langkah yang lebih besar.

Lebih jauh, hasil review semester 1 juga memperlihatkan adanya sejumlah capaian membanggakan yang berhasil ditorehkan FEBI, baik dalam bidang akademik, penelitian, maupun pengabdian masyarakat. Dengan berbagai pencapaian tersebut, FEBI semakin optimis untuk melangkah menuju visi sebagai fakultas unggul di bidang ekonomi dan bisnis Islam yang berlandaskan nilai-nilai syariah.

Acara ditutup dengan rasa optimisme bersama bahwa kolaborasi antara FEBI dan SPI akan semakin memperkuat integritas, profesionalitas, serta daya saing institusi. Momentum ini sekaligus menjadi titik awal untuk menyongsong semester berikutnya dengan target capaian yang lebih gemilang.

FEBI UIN Sumatera Utara – Reflektif, Inovatif, dan Berprestasi untuk Bangsa!

Meneguhkan Integritas dan Inovasi Akademik: FEBI UIN Sumatera Utara Sukses Gelar Workshop Kurikulum Akuntansi Syariah!

Medan, 20 Agustus 2025 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara kembali mencetak langkah strategis dengan menyelenggarakan Workshop Kurikulum Online Program Studi Akuntansi Syariah. Kegiatan ini bukan sekadar forum akademik, melainkan momentum penting dalam memperkuat kapasitas pengelola program studi untuk memastikan kurikulum yang adaptif, aplikatif, dan berdaya saing global.

Hadir sebagai narasumber, Khusnik Hudazfidah, SE., M.Si. dari Universitas Panca Marga Probolinggo, yang memberikan perspektif segar mengenai arah pengembangan kurikulum akuntansi syariah di era digital. Ia menekankan pentingnya menyelaraskan kompetensi praktis berbasis teknologi dengan nilai-nilai integritas syariah. “Akuntansi syariah harus terus melahirkan insan profesional yang menjunjung kejujuran, keberlanjutan, dan nilai keberkahan. Inilah yang akan menjadikan lulusan FEBI berbeda dan unggul,” tegasnya.

Dekan FEBI, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., dalam sambutannya menekankan bahwa penguatan kurikulum adalah bagian dari ikhtiar membangun peradaban. “FEBI tidak hanya fokus melahirkan sarjana akuntansi syariah yang piawai secara akademik, tetapi juga membentuk insan yang membawa berkah luar biasa bagi masyarakat, bangsa, dan dunia global,” ungkapnya penuh semangat.

Sementara itu, Dr. Hj. Yenni Samri Juliati Nasution, M.A., Ketua Prodi Akuntansi Syariah, menyampaikan bahwa kurikulum yang dibangun harus berpihak pada kebutuhan nyata mahasiswa dan dunia kerja. “Kami ingin kurikulum ini menjadi instrumen strategis yang memfasilitasi kreativitas, meningkatkan daya saing, dan tetap berpijak pada nilai-nilai syariah. Workshop ini adalah ruang konsolidasi bersama, dari kita untuk penguatan kita,” jelasnya penuh inspirasi.

Turut mendampingi, Laylan Syafina, M.Si., Sekretaris Prodi Akuntansi Syariah, menekankan pentingnya kolaborasi dan tata kelola yang solid. “Sinergi antara dosen, pengelola prodi, dan mitra eksternal adalah kunci. Kita ingin setiap perbaikan kurikulum menjadi pondasi kokoh bagi arah pengembangan FEBI ke depan,” ucapnya optimis.

Workshop ini melahirkan rumusan awal yang bernilai strategis dalam penguatan kurikulum Akuntansi Syariah di FEBI UIN Sumatera Utara. Bagi para pengelola program studi, kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan pengayaan, sekaligus bekal dalam merumuskan kebijakan akademik yang lebih visioner, terukur, dan berorientasi pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Dengan tagline “Berkah Luar Biasa”, kegiatan ini meneguhkan posisi FEBI UIN Sumatera Utara sebagai fakultas yang senantiasa mengukir prestasi, memperkuat tata kelola akademik, dan menghadirkan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.

(Ditulis oleh Fachrul Riza)

Sinergi Strategis UIN Sumatera Utara dan PPJI Medan Jadi Energi Baru untuk Mahasiswa dan UMKM!

Medan, 7 Agustus 2025 — Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumatera Utara) kembali menegaskan posisinya sebagai kampus unggul yang aktif membangun jejaring kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Bertempat di Kampus IV Tuntungan, UIN Sumatera Utara menerima audiensi dari Dewan Pimpinan Cabang Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Kota Medan. Pertemuan ini membahas peluang kerja sama strategis untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) sekaligus memperkuat pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

PPJI Kota Medan yang dipimpin oleh Lisa Andriani, S.E., hadir melalui perwakilan: Muhammad Abror Dalimunthe, S.E. (Bendahara), Ema Saswita Cania, S.E. (Divisi Pelatihan dan Sertifikasi), serta Dr. Kamilah, S.E., Ak, M.Si., CA (Divisi Riset Pengembangan SDM dan Kemitraan Akademik/RSPKA), yang juga merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara.

Sementara itu, pihak UIN Sumatera Utara dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga, bersama Ummi Salamah Sitorus, M.M., dan Sri Karyani Damanik, M.Si., dari FEBI, serta tim Humas UIN Sumatera Utara.

Dalam pemaparannya, PPJI Medan memperkenalkan kiprah organisasinya sebagai wadah pengusaha dan UMKM di bidang jasa boga, yang berorientasi pada peningkatan kualitas produk dan kompetensi sumber daya manusia. PPJI menyampaikan komitmennya untuk bersinergi dengan UIN Sumatera Utara dalam mencetak lulusan yang unggul, profesional, dan berdaya saing global.

Pertemuan ini sangat penting untuk membangun kolaborasi yang berkelanjutan antara dunia usaha/dunia industri (DUDI) dan dunia akademik. Kami membuka ruang sinergi seluas-luasnya dengan PPJI Medan untuk merancang program bersama yang mendukung Tridharma Perguruan Tinggi sekaligus berkontribusi pada pencapaian SDGs,” tegas Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag.

Tak ketinggalan, Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A. juga memberikan pesan inspiratif dalam pertemuan ini. Menurut beliau, kolaborasi dengan PPJI Medan bukan hanya memperluas jejaring kerja sama universitas, tetapi juga sangat relevan dengan mandat FEBI dalam mencetak lulusan yang memiliki keunggulan intelektual, keterampilan praktis, dan kepedulian sosial. “Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi FEBI UIN Sumatera Utara untuk lebih menguatkan perannya dalam pengembangan riset, pelatihan, dan pengabdian masyarakat berbasis kebutuhan industri. Kami optimis kerja sama ini akan melahirkan program yang berdampak nyata bagi mahasiswa, pelaku UMKM, dan masyarakat luas,” ungkap Dekan FEBI penuh semangat.

Sejumlah program kolaborasi strategis mulai dirumuskan, antara lain: pelatihan dan magang mahasiswa, riset pengembangan produk lokal, sertifikasi usaha jasa boga, serta program pengabdian masyarakat terpadu. Seluruh inisiatif ini diharapkan mampu mendorong akreditasi unggul UIN Sumatera Utara sekaligus memperluas kiprah nyata universitas dalam mendukung UMKM dan pembangunan berkelanjutan di Sumatera Utara.

Pertemuan inspiratif ini menghasilkan kesepakatan awal untuk menggelar pertemuan lanjutan dengan melibatkan lebih banyak unit kerja dan fakultas di UIN Sumatera Utara. Dengan semangat kolaborasi, UIN Sumatera Utara bersama PPJI Medan bertekad menghadirkan sinergi strategis berbasis SDGs yang memperkuat reputasi kampus sebagai pelopor pendidikan tinggi Islam berkelas dunia yang kontributif bagi bangsa dan masyarakat.

(Ditulis oleh Fachrul Riza)

UIN Sumatera Utara Sambut Asesmen Lapangan Prodi Doktor Studi Islam: Harapan Besar untuk Lahirnya Pemimpin dan Pemikir Bangsa

Medan, 9 Agustus 2025 — Aula Pascasarjana UIN Sumatera Utara dipenuhi suasana penuh semangat dan optimisme pada Sabtu pagi. Di hadapan jajaran pimpinan, guru besar, dosen, dan sivitas akademika, dilaksanakan Asesmen Lapangan Usulan Pembukaan Program Studi Islam Jenjang Doktor — sebuah momen penting yang diharapkan menjadi batu pijakan bagi lahirnya generasi doktor Muslim yang visioner, berintegritas, dan berpengaruh di tingkat global.

Dukungan Penuh dari Pimpinan UIN Sumatera Utara

Hadir langsung dalam kegiatan ini Rektor UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag., Wakil Rektor I, Wakil Rektor IV, para Dekan dari seluruh fakultas, termasuk Dekan FEBI UIN Sumatera Utara yang dikenal fenomenal dalam gagasan dan kiprahnya, serta para Guru Besar yang menjadi pilar keilmuan kampus. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen penuh bahwa prodi baru ini bukan hanya penambahan administrasi akademik, melainkan langkah strategis menuju masa depan.

Rektor UIN Sumatera Utara dalam sambutannya menyampaikan, “Hari ini kita tidak sekadar menilai kesiapan sebuah program studi, tetapi meneguhkan visi besar UIN Sumatera Utara sebagai pusat kajian Islam yang memadukan kedalaman ilmu, kekuatan iman, dan kepekaan sosial. Kita ingin melahirkan doktor yang mampu menginspirasi, memimpin, dan memberi solusi bagi persoalan umat di era yang penuh tantangan ini.”

Pesan Hangat Wakil Rektor

Wakil Rektor I UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag., menambahkan pesan yang menekankan pentingnya sinergi dan mutu akademik: “Pembukaan Prodi Studi Islam Jenjang Doktor harus menjadi momentum untuk memperkuat budaya riset kita. Bukan hanya menghasilkan disertasi yang kaya teori, tetapi juga riset yang membumi, relevan, dan memberi dampak nyata pada masyarakat.”

Sementara itu, Wakil Rektor IV UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muzakkir, M.A., menyoroti peluang kolaborasi internasional: “Prodi ini harus menjadi jembatan bagi pertukaran gagasan global. Kita perlu membangun jaringan dengan universitas ternama di luar negeri, agar doktor lulusan UIN Sumatera Utara dapat berkiprah di forum akademik internasional dan membawa nama baik bangsa.”

Pesan Fenomenal dari Dekan FEBI

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A. yang dikenal dengan terobosan ide dan keberaniannya berinovasi, memberikan pandangan inspiratif:
“Lahirnya prodi ini adalah cerminan keberanian kita untuk melangkah lebih jauh. Ini bukan sekadar tentang gelar doktor, tetapi tentang mencetak pemikir strategis yang mampu menavigasi peradaban. Mari kita jadikan program ini sebagai kawah candradimuka yang melahirkan generasi pembaharu, yang mampu mengharmonikan tradisi keilmuan Islam dengan tantangan dunia modern.”

Sambutan Penuh Harapan dari Tim Asesor

Perwakilan tim asesor yang hadir memberikan apresiasi atas keseriusan UIN Sumatera Utara mempersiapkan segala aspek pembukaan prodi ini. Mereka menyampaikan bahwa kesiapan dokumen, fasilitas, tenaga pengajar, dan roadmap akademik yang ditampilkan merupakan sinyal positif bahwa Prodi Studi Islam Jenjang Doktor akan mampu bersaing dengan program sejenis di tingkat nasional bahkan internasional.
“Kami melihat semangat luar biasa di kampus ini. Semoga Prodi ini menjadi magnet bagi calon mahasiswa dari berbagai penjuru, bahkan dari luar negeri, untuk datang belajar di UIN Sumatera Utara,” ujar salah satu asesor dengan penuh optimisme.

Menyongsong Masa Depan Gemilang

Suasana hangat dan penuh harapan menyelimuti ruang acara. Guru Besar UIN Sumatera Utara yang hadir pun mendorong agar prodi ini tidak hanya fokus pada pengajaran dan penelitian, tetapi juga pengabdian masyarakat, sehingga keberadaannya benar-benar memberi manfaat luas.

Dengan berakhirnya asesmen ini, UIN Sumatera Utara kini menatap masa depan dengan optimisme. Jika disetujui, Prodi Studi Islam Jenjang Doktor akan menjadi simbol kemajuan akademik dan komitmen kampus untuk mencetak ulama-intelektual yang membawa cahaya pengetahuan ke seluruh penjuru dunia.

Dakwah di Era Digital: Prof. Syukri Albani Jadi Inspirasi Kreator Muslim!

Langkat, 7 Agustus 2025 — Komisi Seni dan Budaya Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat menggelar sebuah kegiatan luar biasa bertajuk Workshop Seni Pembuatan Konten Islam Bagi Kreator Muslim dengan tema inspiratif, “Mencetak Kreator Islami di Era Digital.” Kegiatan ini hadir sebagai respon nyata atas tantangan zaman digital yang memerlukan dakwah kreatif, berkualitas, dan berkarakter Islam.

Salah satu yang menjadi sorotan dalam kegiatan ini adalah kehadiran Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara, sekaligus narasumber utama dalam forum yang sarat makna ini. Beliau bukan hanya dikenal sebagai akademisi ulung dan pemimpin fakultas unggul, tetapi juga merupakan seorang ustadz yang karismatik dan fenomenal di media sosial, dengan berbagai konten dakwahnya yang penuh hikmah dan telah menjangkau ribuan bahkan jutaan umat dari berbagai penjuru Indonesia.

Dalam paparannya, Prof. Syukri menyampaikan pentingnya peran kreator Muslim sebagai ujung tombak dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin melalui media digital. “Kita tidak boleh membiarkan ruang digital hanya diisi oleh konten yang tidak bernilai. Dunia maya hari ini adalah ladang dakwah terbesar, dan para kreator Muslim harus tampil sebagai pelopor perubahan yang membawa cahaya Islam di tengah gelapnya arus informasi,” tegas beliau dengan penuh semangat.

Kegiatan ini tidak hanya penting bagi peserta, tetapi juga sangat relevan dengan jejak langkah Prof. Syukri sendiri—yang selama ini konsisten menggunakan platform digital untuk menyampaikan ceramah-ceramah inspiratif, kajian keislaman, serta nilai-nilai moral yang membangun umat. Kepiawaiannya memadukan antara kecerdasan akademik, kearifan spiritual, dan kemasan konten yang relevan menjadikan beliau figur yang sangat dicintai dan diteladani, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Bagi FEBI UIN Sumatera Utara, keikutsertaan Dekannya dalam kegiatan ini merupakan representasi dari semangat integrasi keilmuan dan kebermanfaatan sosial. FEBI tidak hanya berorientasi pada pengembangan akademik, tetapi juga aktif berkontribusi dalam gerakan literasi keislaman yang progresif, solutif, dan berdampak nyata bagi umat.

Workshop ini pun menjadi momentum penting untuk menginspirasi generasi muda Muslim agar tidak sekadar menjadi pengguna media sosial, tetapi produsen nilai dan kebaikan yang memanfaatkan teknologi sebagai alat dakwah dan transformasi peradaban Islam.

FEBI UIN Sumatera Utara Hadir dalam Gerakan Literasi Nasional: Membangun Generasi Islam yang Literat dan Berdaya Saing

Deli Serdang, 7 Agustus 2025 — Dalam upaya menguatkan budaya literasi di tengah derasnya arus digitalisasi, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) bersama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa: Penguatan Budaya Baca dan Literasi untuk Indonesia Maju.”

Deli Serdang, 7 Agustus 2025 — Dalam lanskap dunia yang terus bergerak menuju era digital dan disrupsi informasi, penguatan literasi menjadi pondasi utama dalam membangun masyarakat yang berpengetahuan dan berdaya saing. Dengan semangat tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang bersinergi menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa: Penguatan Budaya Baca dan Literasi untuk Indonesia Maju.”

Kegiatan ini menghadirkan berbagai elemen penting bangsa — mulai dari unsur pemerintah pusat dan daerah, pegiat literasi, akademisi, hingga tokoh masyarakat — dalam satu ruang kolaborasi strategis yang bertujuan menumbuhkan ekosistem literasi yang inklusif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Salah satu narasumber utama dalam kegiatan bergengsi ini adalah Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., yang menyampaikan pemaparan ilmiah sekaligus reflektif dengan tema, “Upaya Membangun Masyarakat Berpengetahuan dan Literat: Program Pembudayaan Kegemaran Membaca dan Literasi Kabupaten Deli Serdang.”

Dalam orasinya yang menggugah, Prof. Syukri Albani menegaskan bahwa literasi bukan semata-mata kemampuan teknis membaca dan menulis, melainkan suatu jalan panjang menuju kematangan berpikir, pemurnian akhlak, dan pembentukan peradaban. Menurut beliau, dalam konteks masyarakat digital, literasi harus mampu melampaui teks dan menjangkau pemahaman yang lebih dalam — yakni menjadi sarana emansipasi diri dan pemberdayaan umat.

“Literasi adalah jantung dari pendidikan, dan pendidikan yang tercerahkan hanya akan lahir dari masyarakat yang mencintai bacaan. Di FEBI UIN Sumatera Utara, kami memandang literasi sebagai ruh yang menyatu dalam setiap proses akademik, sosial, dan spiritual mahasiswa. Melalui literasi yang hidup, kami ingin mencetak generasi pemimpin Muslim yang tak hanya cerdas dan kompeten, tapi juga visioner, reflektif, dan humanis,” tegas beliau.

Partisipasi FEBI UIN Sumatera Utara dalam forum ini menjadi bukti konkret komitmen institusi pendidikan tinggi Islam dalam mengutamakan budaya literasi sebagai instrumen transformasi sosial. Fakultas ini memandang literasi sebagai kekuatan kunci dalam menjembatani antara ilmu pengetahuan, nilai-nilai Islam, dan kebutuhan nyata masyarakat. Melalui program-program pengembangan literasi berbasis kampus, FEBI terus mendorong mahasiswa untuk menjadi pelopor perubahan dan produsen gagasan yang relevan bagi umat dan bangsa.

Tak hanya menjadi ruang dialog, kegiatan ini turut membuka cakrawala kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi, pemerintah, dan institusi literasi nasional untuk merancang strategi bersama dalam menciptakan masyarakat yang berpikir kritis, komunikatif, dan partisipatif dalam kehidupan berbangsa.

Di tengah terpaan gempuran informasi digital yang kian kompleks, kegiatan ini hadir sebagai mercusuar harapan — bahwa bangsa yang literat adalah bangsa yang bermartabat. Dan di tengah cita-cita besar itu, FEBI UIN Sumatera Utara berdiri sebagai garda terdepan dalam melahirkan generasi literat yang siap menyongsong masa depan Islam yang berkeadaban dan Indonesia yang maju.