Sibolangit, 23–24 September 2025 – Suasana penuh semangat dan kebersamaan terasa di The Hill Hotel & Resort Sibolangit, ketika banyak peserta dari berbagai komunitas di wilayah Sumatera Utara mengikuti kegiatan Penguatan HAM bagi Komunitas yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara Wilayah Kerja Kepulauan Riau.
Acara ini digelar dalam rangka penyebarluasan informasi hukum dan HAM serta menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap norma-norma HAM di kalangan masyarakat.
Dekan FEBI Sebagai Narasumber: HAM Bukan Hanya Hak, Tapi Juga Tanggung Jawab
Salah satu momen penting dari kegiatan ini adalah kehadiran Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., sebagai narasumber utama.
Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa Hak Asasi Manusia tidak boleh dipahami hanya sebatas “hak individu”, tetapi juga harus dilihat sebagai tanggung jawab sosial.
“HAM adalah cahaya yang Allah anugerahkan kepada manusia. Ia bukan sekadar hak untuk dituntut, tapi juga kewajiban untuk dijaga. Masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang mampu menyeimbangkan hak dirinya dengan hak orang lain, serta menjadikan nilai-nilai kemanusiaan sebagai ruh kebersamaan,” tegasnya.
Sesi Interaktif: Peserta Antusias Berdialog
Yang membuat kegiatan ini semakin hidup adalah sesi interaktif antara narasumber dengan peserta. Mahasiswa, aktivis komunitas, hingga tokoh masyarakat yang hadir antusias menyampaikan pertanyaan dan pengalaman nyata seputar isu-isu HAM di Sumatera Utara.
Salah satu peserta menanyakan bagaimana menyeimbangkan kebebasan berekspresi dengan etika bermedia sosial di era digital. Prof. Syukri Albani menjawab dengan penuh ketegasan namun menyejukkan:
“Kebebasan berekspresi adalah hak, tetapi harus dilakukan dengan bijak. Dunia digital adalah ruang publik. Jika kita bisa berhati-hati berbicara di depan orang banyak, maka kita juga harus berhati-hati menulis di media sosial. Ingat, jejak digital adalah cermin kepribadian dan akan menjadi pertanggungjawaban moral kita.”
Sesi ini berlangsung hangat, penuh dialog terbuka, dan melahirkan banyak refleksi praktis bagi peserta.
Penguatan HAM sebagai Bekal Masa Depan
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (23–24 September 2025) ini tidak hanya berisi ceramah formal, tetapi juga diskusi kelompok, studi kasus, dan penyusunan rekomendasi bersama. Dengan pendekatan ini, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga strategi praktis untuk menerapkan nilai HAM dalam kehidupan sehari-hari, baik di komunitas maupun di dunia kerja.
Penutup: Dari Sibolangit, Pesan Kemanusiaan Bergema
Penguatan HAM bagi Komunitas se-Sumatera Utara ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam meneguhkan budaya menghargai hak asasi manusia. Kehadiran Dekan FEBI UIN Sumatera Utara menambah warna intelektual dan spiritual, menjadikan forum ini bukan hanya wacana, melainkan inspirasi untuk bertindak.
Masya Allah, dari Sibolangit, gema pesan kemanusiaan bergema: bahwa HAM adalah amanah, tanggung jawab, dan jalan menuju masyarakat yang adil, damai, dan bermartabat. 🌟




