FEBI UIN Sumatera Utara Gelar Workshop Review Kurikulum Asuransi Syariah: Cetak Generasi Tangguh, Kompeten, dan Visioner

Medan, 11 September 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara terus berbenah untuk memastikan kurikulumnya selaras dengan kebutuhan zaman. Melalui Workshop Review Kurikulum Program Studi S1 Asuransi Syariah, FEBI mengambil langkah strategis untuk menghadirkan kurikulum yang tidak hanya akademis, tetapi juga aplikatif, relevan dengan kebutuhan industri, dan berorientasi pada keberkahan.

Workshop ini menghadirkan narasumber utama, Sjaeful Safarudin, S.Si., AMAI, F.I.S., ANZIIF (Assoc) CIP, ICPIF, ICMQ, IARi, LSE, CRMO, pakar sekaligus praktisi senior dalam industri asuransi syariah. Dengan pengalaman panjangnya, beliau memberikan arahan dan strategi agar mahasiswa Asuransi Syariah mampu tampil sebagai generasi unggul di dunia kerja maupun kewirausahaan.


Strategi dari Pemateri: Dari Kompetensi Teknis hingga Karakter Islami

Dalam pemaparannya, Sjaeful Safarudin menekankan bahwa kurikulum harus menjawab kebutuhan nyata industri sekaligus mempersiapkan mahasiswa untuk masa depan yang serba digital.

“Ada tiga hal yang harus menjadi fokus dalam membangun kurikulum Asuransi Syariah. Pertama, penguatan kompetensi teknis dengan mengintegrasikan praktik langsung melalui magang, simulasi industri, dan studi kasus nyata. Kedua, penguasaan digital skill, karena industri asuransi kini bertransformasi ke arah insurtech (insurance technology). Dan ketiga, pembentukan karakter Islami yang menjadikan mahasiswa bukan hanya pekerja profesional, tetapi juga insan berintegritas, jujur, dan amanah. Inilah keunggulan kompetitif lulusan syariah,” tegasnya.

Lebih jauh, beliau juga menegaskan bahwa mahasiswa perlu dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif, sesuai dengan tuntutan era 5.0. Strategi ini, menurut beliau, akan menjadikan lulusan Asuransi Syariah FEBI bukan sekadar pencari kerja, melainkan pencipta solusi dan pemimpin perubahan.


Pesan Dekan FEBI: Kurikulum Sebagai Jalan Mencetak Generasi Visioner

Dekan FEBI, Prof. Dr. H. M. Syukri Albani Nasution, M.A., mengapresiasi strategi yang disampaikan narasumber.

“FEBI ingin mencetak mahasiswa yang tidak hanya siap kerja, tetapi siap memimpin. Kurikulum adalah jalan untuk membangun generasi visioner, yang menguasai ilmu, teknologi, dan akhlak. Kita ingin lulusan FEBI menjadi pelopor, bukan sekadar pengikut. Generasi yang mampu memberi warna dalam pembangunan ekonomi syariah di Indonesia dan dunia,” ujarnya penuh semangat.


Ketua Prodi Asuransi Syariah: Kurikulum sebagai Wadah Sinergi

Ketua Prodi Asuransi Syariah, Dr. Tri Inda Fadhila Rahma, S.E.I., M.E.I., menambahkan bahwa kurikulum akan diarahkan untuk lebih banyak menghadirkan sinergi antara teori dan praktik.

“Kami ingin mahasiswa Asuransi Syariah FEBI tidak hanya fasih di kelas, tetapi juga piawai di lapangan. Kurikulum harus memfasilitasi mahasiswa untuk belajar langsung dari industri, berkolaborasi dengan praktisi, dan mengasah keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan nyata,” jelasnya.


Sekretaris Prodi: Kurikulum sebagai Peta Jalan

Sekretaris Prodi, Dr. Aqwa Naser Daulay, S.E.I., M.Si., menekankan bahwa kurikulum adalah peta jalan yang menentukan masa depan mahasiswa.

“Setiap mata kuliah harus dirancang untuk menuntun mahasiswa menuju profesionalisme. Kita ingin mereka punya arah yang jelas: apakah akan menjadi praktisi, peneliti, atau wirausaha di bidang asuransi syariah. Dengan kurikulum yang tepat, jalan itu akan semakin terang,” katanya optimis.


Momentum Menuju Masa Depan

Workshop ini berjalan penuh semangat, reflektif, dan kaya gagasan. Diskusi tentang digitalisasi industri, integrasi soft skills, hingga penguatan spiritualitas mahasiswa menjadi warna penting yang memperkaya arah pengembangan kurikulum.

FEBI UIN Sumatera Utara optimis, hasil workshop ini akan melahirkan kurikulum unggul yang mampu melahirkan lulusan adaptif, tangguh, dan inspiratif. Dari sini, FEBI terus meneguhkan dirinya sebagai pusat lahirnya generasi insan kamil—profesional muda yang tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga memimpin dengan akhlak dan keberkahan.