Malaysia, 16 Oktober 2024 – Sejumlah dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sumatera Utara berpartisipasi dalam Visiting Lecturer Collaboration Program di Universitas Teknologi Mara (UiTM) Cawangan Negeri 9, Malaysia. Program ini merupakan salah satu wujud nyata implementasi kerja sama internasional antara FEBI UIN Sumatera Utara dan UiTM, sekaligus menjadi bukti pengakuan global terhadap dosen FEBI UIN Sumatera Utara.
Dalam rangka menyongsong UIN Sumatera Utara menuju Smart Islamic University, dosen-dosen FEBI tidak hanya berbagi ilmu dan pengalaman, tetapi juga memperkaya wawasan tentang perkembangan mutakhir di bidang ekonomi dan keislaman, baik di Indonesia maupun Malaysia. Melalui program ini, para dosen mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi akademik dan keterampilan mengajar di luar negeri, memperluas cakrawala mereka tentang perkembangan isu-isu global yang sedang hangat.
Salah satu dosen senior, Prof. Dr. Mustapa Khamal Rokan, M.H., memberikan materi tentang “Perkembangan Fatwa-Fatwa Terkait Penerapan E-Commerce di Indonesia dan Malaysia.” Beliau menjelaskan bagaimana e-commerce di kedua negara berkembang pesat, serta berbagai regulasi syariah yang mempengaruhinya.
Dalam materi ini, Prof. Mustapa menjelaskan bahwa fatwa-fatwa mengenai e-commerce sangat penting untuk memberikan panduan hukum bagi pelaku bisnis dalam rangka menjalankan usaha yang sesuai dengan prinsip syariah. Ia menguraikan berbagai isu yang sering muncul dalam praktik e-commerce, seperti transaksi online, perlindungan konsumen, dan keamanan data. Prof. Mustapa juga membandingkan pendekatan yang diambil oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) dalam merumuskan fatwa mengenai e-commerce, serta implikasi regulasi tersebut terhadap pelaku usaha dan konsumen. Melalui analisis ini, diharapkan para peserta memahami pentingnya regulasi syariah dalam membentuk lingkungan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
Selain itu, Ketua Program Studi S1 Manajemen FEBI UIN Sumatera Utara, Dr. Nurbaiti, M.Kom., menyampaikan paparan mengenai “Perbandingan Penerapan Fintech Syariah di Indonesia dan Malaysia.” Topik ini relevan dengan pesatnya perkembangan teknologi finansial syariah di kedua negara, yang mendorong inovasi di sektor perbankan dan keuangan.
Dr. Nurbaiti membahas dinamika perkembangan fintech syariah di Indonesia dan Malaysia, menyoroti perbedaan dan kesamaan dalam pendekatan yang diambil oleh kedua negara. Ia menjelaskan bahwa fintech syariah menawarkan solusi inovatif dalam pembiayaan, investasi, dan manajemen risiko, yang sejalan dengan prinsip-prinsip syariah. Melalui studi kasus, Dr. Nurbaiti menunjukkan bagaimana startup fintech di kedua negara berhasil menarik minat investor dan pengguna. Ia juga menekankan perlunya kerjasama antara regulator dan pelaku industri untuk menciptakan ekosistem fintech yang sehat dan berkelanjutan. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang peluang dan tantangan yang dihadapi oleh industri fintech syariah di kawasan ASEAN.
Dosen lainnya, Dr. Chuzaimah Batubara, M.A., membawakan tema menarik tentang “Halal Life Style: Perbandingan di Indonesia dan Malaysia.” Beliau menyoroti tren gaya hidup halal yang terus berkembang di masyarakat dan bagaimana kedua negara menyesuaikan kebijakan dan strategi ekonomi berdasarkan nilai-nilai syariah.
Dalam presentasinya, Dr. Chuzaimah menjelaskan tren gaya hidup halal yang semakin populer di kalangan masyarakat Muslim di Indonesia dan Malaysia. Ia menyoroti bahwa gaya hidup halal bukan hanya tentang konsumsi makanan, tetapi juga mencakup fashion, pariwisata, dan produk-produk lainnya yang sesuai dengan nilai-nilai syariah. Dr. Chuzaimah membahas berbagai inisiatif yang diambil oleh pemerintah dan sektor swasta untuk mempromosikan gaya hidup halal, termasuk sertifikasi halal dan kampanye pemasaran. Melalui analisis perilaku konsumen, ia mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen dalam memilih produk halal. Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang potensi pasar halal di Asia Tenggara dan dampaknya terhadap ekonomi lokal.
Bapak Waizul Qarni, M.A. memberikan kuliah bertema “Prinsip Manajemen dalam Perspektif Islam.” Materi ini membahas bagaimana prinsip-prinsip manajemen Islam dapat diterapkan dalam dunia bisnis modern, khususnya dalam konteks keuangan dan organisasi.
Bapak Waizul membawakan tema yang mendalam tentang penerapan prinsip manajemen dalam perspektif Islam. Ia menjelaskan bahwa manajemen yang baik harus mengintegrasikan nilai-nilai moral dan etika Islam, serta mempertimbangkan aspek spiritual dalam pengambilan keputusan. Dalam materi ini, Bapak Waizul membahas berbagai prinsip manajemen, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan keputusan, dari sudut pandang syariah. Ia juga menyoroti peran manajemen dalam membangun organisasi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab sosial. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang bagaimana prinsip-prinsip manajemen Islam dapat diterapkan dalam praktik bisnis sehari-hari, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya integritas dalam dunia usaha.
Selain kuliah umum, para dosen FEBI juga mengadakan diskusi dengan para pimpinan dan pensyarah UiTM mengenai perkembangan kajian-kajian keislaman serta ekonomi digital di kedua negara. Dalam diskusi ini, dibahas pula peran penting universitas dalam merespons tantangan global, khususnya di era ekonomi digital yang terus berkembang.
Dengan terlaksananya Visiting Lecturer Collaboration Program ini, FEBI UIN Sumatera Utara terus mengukuhkan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan diakui di tingkat internasional, sejalan dengan visi “Unggul dan Mendunia,” serta komitmen UIN Sumatera Utara menuju Smart Islamic University.