Bukan Sekadar Seminar! Ini Pengabdian Internasional, Sakinah Finansial, Ta’awun Sosial: untuk Umat, Tanpa Sekat!

IAEB Gandeng Kampus, Komunitas Disabilitas, dan Lembaga Keuangan Syariah dalam Aksi Nyata Pengabdian Internasional

Medan, 26 April 2025 — Dalam semangat ta’awun dan inklusi, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEB) berkolaborasi dengan berbagai institusi lintas sektor menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat Internasional bertema “Literasi Keuangan Syariah dan Ta’awun Disabilitas: Inklusi Keuangan dan SDGs”. Acara ini dilaksanakan di Ruang Rapat Salim, Kampus A Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan, dan melibatkan kolaborasi strategis antara IAEB Indonesia, UIN Sumatera Utara, UMN Al Washliyah, Universitas Medan Area, Sakinah Finance, PPDI Medan, dan SMPS IT Al Hijrah.

Bertujuan untuk mendorong pemahaman literasi keuangan berbasis syariah yang dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas, kegiatan ini menjadi titik temu antara akademisi, praktisi, komunitas pendidikan, dan masyarakat rentan.

Sambutan dari Dekan FEBI UIN Sumatera Utara: “Inklusi adalah Amanah”

Dalam sambutannya yang kuat dan penuh empati, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara, menyampaikan pesan penting:

Kita tidak bisa berbicara ekonomi Islam jika masih ada yang tertinggal. Literasi keuangan syariah adalah amanah untuk merangkul semua, termasuk saudara-saudara kita yang menyandang disabilitas. Dengan ta’awun, kita hadir untuk menyatukan hati dan langkah demi keadilan ekonomi.

Narasumber Hebat, Pesan-pesan Dahsyat

Acara ini menghadirkan para narasumber dari berbagai kampus dan institusi, dengan pesan-pesan yang menggugah dan menyentuh:

  • Prof. Dr. Murniati Mukhlish, M.Acc., CFP. (Pendiri Sakinah Finance) “Keuangan syariah itu bukan sekadar produk, tapi cara hidup. Mari kita bantu semua orang—termasuk yang disabilitas—untuk mengelola uang dengan bijak, tenang, dan berkah. Karena sakinah bukan hak segelintir orang, tapi semua.”
  • Dr. Nurlaila, S.E., M.A., CMA., CIBA., CERA. (Dosen UIN Sumatera Utara & Bendahara IAEB) “Inklusi keuangan bukan wacana, tapi tanggung jawab. Kita harus pastikan tidak ada satu pun yang tertinggal dalam sistem keuangan syariah, apalagi mereka yang berjuang dalam keterbatasan.”
  • Hendra Harmain (Sekretaris IAEB & Dosen UIN Sumatera Utara)Ta’awun adalah kerja bareng, bukan kerja sendiri. Saat akademisi, praktisi, dan masyarakat jalan bersama, kita ciptakan solusi, bukan hanya diskusi.”
  • Dr. Kamila, S.E., Ak., M.Si., CA. (Dosen UIN Sumatera Utara) “Literasi keuangan harus mengedepankan nilai. Kalau tidak membawa nilai kemanusiaan dan rahmat, maka itu belum Islami. Kita perlu mendidik hati, bukan cuma otak.”
  • Dr. Alistraja Dison Silalahi, M.Si. (Sekretaris IAEB Indonesia & Dosen UMN Al Washliyah) “Disabilitas bukan kekurangan, tapi bagian dari keberagaman. Mari hadirkan solusi berbasis empati dan realitas. Akademisi jangan hanya bicara, tapi bergerak.”
  • Mohd Idris Dalimunthe, S.E., M.Si., M.M. (Ketua PR IAEB & Dosen Universitas Medan Area) “Gerakan inklusi ekonomi harus sampai ke tingkat mikro: bantu UMKM disabilitas, berikan pelatihan, fasilitasi pembiayaan syariah. Ini bukan tugas satu pihak, tapi semua.”

Kolaborasi yang Menyatukan: Dari Akademik ke Aksi

Kegiatan ini tak hanya diisi dengan diskusi dan paparan, tetapi juga menjadi ajang jejaring antara komunitas disabilitas (PPDI Medan), pelajar (SMPS IT Al Hijrah), serta penggerak keuangan syariah. Para peserta yang hadir—dari mahasiswa, guru, penyandang disabilitas, hingga dosen dan aktivis sosial—turut berdialog, berbagi pengalaman, dan menyuarakan harapan.

Inklusif, Inspiratif, dan Aksi Nyata

Dengan penuh semangat kolaboratif, IAEB dan seluruh mitra berkomitmen untuk menjadikan literasi keuangan syariah sebagai gerakan yang menyentuh hati dan kehidupan nyata. Tidak hanya menjadi wacana akademik, tetapi juga alat untuk memberdayakan, memanusiakan, dan menguatkan.

Ini baru awal,” ujar salah satu peserta. “Kami butuh lebih banyak ruang seperti ini—tempat kami didengar, dipahami, dan diberdayakan.