“Smart University: Apa & Bagaimana?” — UIN Sumatera Utara Mantapkan Langkah Menuju Kampus Cerdas Lewat Bimbingan Teknis Penguatan Peran Admisi

Medan, 14 Oktober 2025 — Langkah UIN Sumatera Utara menuju Smart University kian nyata. Dalam upaya memperkuat tata kelola akademik dan manajemen admisi berbasis digital, universitas ini menggelar Bimbingan Teknis Penguatan Peran Admisi UIN Sumatera Utara dengan tema inspiratif: “Smart University: Apa & Bagaimana?”.

Acara yang digelar di Aula Rektorat berlangsung penuh semangat intelektual. Hadir sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si., mantan Rektor Telkom University — sosok yang dikenal sebagai pelopor transformasi digital kampus berbasis data-driven system di Indonesia.

Dalam paparannya yang memikat, Prof. Adiwijaya membingkai konsep Smart University bukan sekadar tentang teknologi, tetapi tentang perubahan paradigma.

Smart University bukan kampus yang penuh alat, tapi kampus yang cerdas membaca masa depan. Kecerdasan universitas terletak pada kemampuannya mengintegrasikan data, inovasi, dan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap kebijakan akademik,” ujarnya disambut anggukan penuh makna dari para peserta.

Ia menegaskan bahwa peran admisi bukan lagi sebatas pintu masuk mahasiswa, tetapi gerbang citra dan mutu universitas. “Admisi adalah wajah pertama dari kampus. Jika pintu itu dikelola dengan profesional dan digital, maka seluruh sistem akademik akan bergerak lebih efisien dan terpercaya,” tambahnya dengan tegas.

Sementara itu, Wakil Rektor I UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya menggabungkan inovasi digital dengan etos akademik islami.

Kampus cerdas bukan hanya tentang kecanggihan sistem, tapi tentang kecerdasan spiritual dan sosial seluruh civitas akademika. Teknologi hanyalah alat; manusialah yang menentukan arah dan nilainya,” tutur Prof. Akmal Tarigan dengan nada reflektif.

Menurut beliau, arah kebijakan UIN Sumatera Utara saat ini bergerak menuju integrasi antara teknologi, literasi data, dan nilai keislaman dalam satu ekosistem akademik yang inklusif. “Kita ingin UIN menjadi rumah ilmu yang tidak hanya produktif, tapi juga penuh keberkahan,” tambahnya.

Dari sisi fakultas, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., turut memberikan pandangan inspiratif yang menegaskan relevansi kegiatan ini.

Digitalisasi admisi adalah langkah awal menuju tata kelola yang akuntabel. Tapi lebih dari itu, ini tentang membangun budaya efisiensi, transparansi, dan pelayanan berbasis nilai. Sebab, dalam dunia yang makin cepat, keunggulan kampus ditentukan oleh siapa yang paling siap beradaptasi dengan cerdas,” ujarnya.

Para peserta Bimtek — terdiri dari pejabat fakultas, staf admisi, dan perwakilan akademik dari berbagai unit — tampak antusias mengikuti setiap sesi. Diskusi berkembang dinamis, membahas implementasi smart system, manajemen data mahasiswa, hingga strategi pelayanan berbasis digital humanism.

Sesi interaktif menjadi bagian paling menarik. Prof. Adiwijaya menantang peserta untuk berpikir lebih jauh:

Coba bayangkan, bagaimana jika seluruh proses penerimaan mahasiswa baru, pelayanan akademik, hingga alumni — semuanya terintegrasi dalam satu ekosistem data yang jujur, transparan, dan bisa diakses real time? Itulah kampus masa depan yang harus kita bangun mulai hari ini.

Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama dan komitmen untuk memperkuat sinergi lintas unit dalam mewujudkan Smart UIN Sumatera Utara. Pesan penutup disampaikan oleh Prof. Akmal Tarigan yang menggugah seluruh peserta:

Setiap klik dalam sistem kita bukan hanya data, tapi doa. Karena niat baik dalam membangun kampus cerdas adalah bagian dari ibadah intelektual yang membawa maslahat.

Acara berakhir dengan semangat yang menghangatkan ruangan. Para peserta meninggalkan aula dengan mata berbinar — bukan karena sekadar memahami konsep Smart University, tapi karena merasa menjadi bagian penting dalam perjalanan besar UIN Sumatera Utara menuju universitas masa depan yang cerdas, berkarakter, dan berkeadaban.


🖋️ Penulis: Fachrul Riza, M.K.M.
📍 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam – UIN Sumatera Utara