Studium General Prodi S2 Akuntansi Syariah FEBI UIN SU: Gali Peran Akuntan di Era Artificial Intelligence!

Medan, 10 Oktober 2024 – Program Studi S2 Akuntansi Syariah FEBI UIN Sumatera Utara berhasil menggelar Studium General dengan tema “Peran Akuntan dalam Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan di Era Artificial Intelligence”. Acara yang berlangsung di Aula Gedung Pascasarjana UIN SU Kampus I Sutomo ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta praktisi akuntansi yang ingin mendalami topik yang sangat relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.

Dalam sambutannya, Dekan FEBI UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H. M. Syukri Albani Nasution, M.A., yang diwakili oleh Wakil Dekan III FEBI UIN Sumatera Utara, Dr. Marliyah, M.Ag., mengungkapkan pentingnya pemahaman akan teknologi yang memengaruhi praktik akuntansi. “Akuntan harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, termasuk penggunaan kecerdasan buatan dalam pengolahan data keuangan. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan akurasi dan kualitas laporan keuangan,” tegasnya.

Ketua Prodi S2 Akuntansi Syariah, Dr. Nurlaila, S.E., M.A., CMA, menambahkan bahwa studi ini juga relevan untuk meningkatkan daya saing lulusan. “Dalam menghadapi era digital, lulusan akuntansi syariah diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkan teknologi dalam pekerjaan mereka. Keterampilan teknologi akan menjadi nilai tambah yang sangat berarti di dunia kerja,” paparnya.

Dalam sesi diskusi, Riva Ubar Harahap, S.E., Ak., M.Si., CA., CPA, selaku Partner di Kantor Akuntan Publik Fachrudin & Mahyuddin, memberikan wawasan mendalam mengenai penerapan artificial intelligence dalam akuntansi. “Kecerdasan buatan bukan hanya sekadar alat, tetapi juga bisa menjadi mitra strategis bagi akuntan dalam menganalisis data dan meningkatkan efisiensi kerja. Dengan menggunakan AI, akuntan dapat fokus pada analisis yang lebih strategis dan memberikan nilai tambah kepada klien,” ujarnya.

Sementara itu, Yogie Pratama, S.Kom., M.M., Supervisor Marketing Officer PT. Pegadaian Area Medan, menekankan pentingnya kolaborasi antara teknologi dan profesi akuntansi. “Dunia akuntansi akan semakin kompleks dengan hadirnya teknologi. Akuntan perlu untuk terus belajar dan beradaptasi agar dapat memberikan laporan keuangan yang berkualitas dan akurat,” jelasnya.

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dinamis, di mana peserta dapat langsung berdiskusi dengan narasumber tentang tantangan dan peluang yang dihadapi akuntan di era kecerdasan buatan. Studium General ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia akuntansi yang terus berkembang.