Medan, 28 Juli 2025 – Dalam suasana hangat, haru, dan penuh kebanggaan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumatera Utara) Medan menyambut kunjungan audiensi dari Alliance Française (AF) Medan sekaligus menggelar seremoni pelepasan tiga mahasiswa berprestasi yang akan melanjutkan studi magister di sejumlah universitas negeri ternama di Perancis. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Biro Rektor Kampus IV Tuntungan dan menjadi momentum bersejarah bagi UIN Sumatera Utara dalam langkah nyata menuju kampus bertaraf internasional.
Acara ini bukan sekadar seremoni seremonial, melainkan bukti konkret sinergi antara UIN Sumatera Utara dan Alliance Française Medan dalam mendorong internasionalisasi pendidikan tinggi berbasis keislaman. Program kerja sama bertajuk Allons en France ini menjadi jembatan emas yang telah membekali mahasiswa dengan pelatihan intensif bahasa Perancis dari level A1 hingga B2 selama lebih dari tujuh bulan, membuka jalan bagi mereka untuk menembus sistem pendidikan Eropa.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah pimpinan fakultas dan tokoh penting dari kedua institusi. Dari UIN Sumatera Utara hadir antara lain:
- Prof. Dr. Hasan Sazali, M.A. (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi)
- Prof. Dr. Ansari, M.A. (Kepala Pusat Layanan Internasional)
- Dr. Syafruddin Syam, M.Ag. (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum)
- Dr. Hj. Yenni Samri Juliati Nst, MA. (Kaprodi S1 Akuntansi Syariah FEBI)
- Dr. Indira Fatra (Kaprodi S1 Komunikasi FIS)
Sementara dari Alliance Française Medan hadir:
- Pogy Kurniawan (Ketua Yayasan)
- Nur Hidayah (Penanggung Jawab Campus France Medan)
- Beldi Dimardi Abas (Anggota Yayasan)
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ansari, M.A., menyampaikan bahwa pengiriman mahasiswa ke luar negeri adalah bagian dari visi besar UIN Sumatera Utara menjadi Smart Islamic University.
“Hari ini kita melepas tiga alumni terbaik yang akan menimba ilmu di jantung peradaban Eropa. Kami ingin mereka kembali sebagai ilmuwan Muslim yang bukan hanya kompeten secara akademik, tetapi juga membawa nilai-nilai Islam dan kontribusi untuk bangsa dan umat,” ujarnya.
Sementara itu, Pogy Kurniawan menekankan bahwa pendidikan tinggi di Perancis sangat inklusif dan berkualitas tinggi, namun masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
“Dengan biaya kuliah hanya sekitar 273 Euro per tahun, Perancis menawarkan pendidikan kelas dunia yang sangat terjangkau. Kami berharap semakin banyak mahasiswa dari Indonesia, khususnya UIN Sumatera Utara, yang berani bermimpi lebih tinggi,” jelasnya.
Nur Hidayah, alumni UIN Sumatera Utara dan Penanggung Jawab Campus France Medan, memperkenalkan tiga mahasiswa yang lolos seleksi dan akan segera berangkat ke Perancis:
- Zulfikri – alumni Prodi Ahwalus Syakhsiyah FSH, penerima France Excellence Scholarship dari Kedutaan Besar Perancis. Ia diterima di empat kampus dan memilih Université Grenoble Alpes pada bidang Master Sciences Sociales.
- Azka Rayyani – alumni Prodi Akuntansi Syariah FEBI, diterima di Université de Lorraine pada program Master Administration, Économique et Sociale dengan pembiayaan pribadi dan dukungan pengurangan biaya kuliah.
- Gentha Nugraha – alumni Prodi Ilmu Komunikasi FIS, diterima di lima universitas dan memilih Université Paris 8 untuk program Master Culture et Communication. Ia meraih nilai tertinggi ujian DELF B2 secara nasional.
Kebanggaan atas keberangkatan ini juga disampaikan oleh Prof. Dr. Muzakkir, M.A., yang mewakili Rektor UIN Sumatera Utara.
“Capaian kita dalam THE Impact Rankings 2025 yang menempatkan UIN Sumatera Utara di posisi ke-2 nasional dalam lingkup PTKIN adalah buah kerja keras bersama. Internasionalisasi kampus melalui program seperti ini memperkuat reputasi kita sebagai institusi keislaman yang relevan secara global,” ungkapnya.
“Mahasiswa yang akan berangkat ini adalah simbol bahwa lulusan UIN Sumatera Utara tidak kalah bersaing secara global. Mari kita jaga momentum ini, memperluas jejaring, dan terus menyalakan semangat untuk menjadi bagian dari peradaban dunia.”
Sambutan penuh motivasi juga datang dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., yang menyampaikan rasa bangga dan harapan besar bagi mahasiswa didikannya.
“Ananda Azka Rayyani adalah bukti bahwa mahasiswa FEBI tidak hanya unggul di dalam negeri, tapi juga mampu menembus standar akademik global. Ini bukan sekadar prestasi pribadi, tapi tonggak sejarah bagi FEBI dan UIN Sumatera Utara,” katanya.
“Kami ingin lebih banyak lagi mahasiswa mengikuti jejak ini. Karena sesungguhnya, mimpi besar hanya butuh satu hal untuk dimulai—yakni keberanian untuk mencoba. Mari kita terus melahirkan generasi Muslim yang cerdas, global, dan berakhlak mulia.”
Acara ditutup dengan doa dan pesan haru dari para mahasiswa yang akan berangkat. Zulfikri mewakili rekan-rekannya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam:
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada UIN Sumatera Utara dan Alliance Française Medan. Program Allons en France telah membuka cakrawala kami, bukan hanya soal akademik, tetapi juga dalam memahami dunia,” ucapnya.
Ketiganya dijadwalkan akan bertemu langsung dengan Rektor UIN Sumatera Utara sebelum keberangkatan mereka ke Perancis dalam beberapa waktu mendatang. Semoga perjalanan mereka menjadi awal dari kisah sukses yang lebih besar, membawa harum nama UIN Sumatera Utara di kancah global, dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.







