Medan, 30-31 Mei 2024 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan dengan bangga menggelar konferensi internasional perdana bertajuk International Conference on Islamic Economics Community Services (ICIECS) 2024. Acara yang diadakan secara daring melalui platform Zoom Meeting ini mengusung tema “Islamic Boarding Schools and Economic Empowerment”.
Konferensi ini dibuka dengan pidato sambutan dari Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag, Rektor UIN SU Medan. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Hj. Nurhayati menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan Islam dan masyarakat dalam memajukan ekonomi berbasis syariah. “Konferensi ini adalah langkah awal yang signifikan dalam menyatukan pemikiran dan aksi untuk memberdayakan ekonomi umat melalui pesantren. Mari kita jadikan acara ini sebagai momentum untuk memperkuat peran pesantren dalam pembangunan ekonomi Islam,” ujar beliau.
Sebagai keynote speaker, Prof. Dr. H. M. Syukri Albani Nasution, M.A, Dekan FEBI UIN SU Medan, menyampaikan pandangan mendalam mengenai peran strategis pesantren dalam ekonomi umat. Beliau menekankan bahwa pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat, dengan mengintegrasikan pendidikan agama dan keterampilan ekonomi. “Pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat sekitar,” tutur Prof. Dr. Syukri.
Acara ini juga menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka dari berbagai negara, yaitu Asst. Prof. Muhamadaree Waeno, S.E, M.Si dari Universitas Fatoni Thailand, Dr. Hjh. Siti Marpuah, M.Ed, Dosen Senior dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, dan Muhammad Farhan Bin Yacoob, M.A dari Institute Pengajian Tinggi Al Zuhri Singapura. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana pesantren di negara mereka masing-masing berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi umat.
Asst. Prof. Muhamadaree Waeno berbicara tentang model pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas yang diterapkan di pesantren-pesantren di Thailand. Sementara itu, Dr. Hjh. Siti Marpuah memaparkan inovasi-inovasi ekonomi yang diterapkan di pesantren-pesantren Malaysia. Muhammad Farhan Bin Yacoob memberikan perspektif dari Singapura, menyoroti bagaimana integrasi teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan dampak ekonomi pesantren.
Konferensi yang berlangsung selama dua hari ini menjadi wadah bagi para akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai strategi-strategi pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren. Diskusi yang berlangsung mencakup berbagai topik, mulai dari pengembangan kewirausahaan di pesantren, peran pesantren dalam keuangan syariah, hingga bagaimana pesantren dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Dengan dihadiri oleh peserta-peserta dari berbagai negara, The First ICIECS 2024 berhasil menjadi platform yang efektif untuk memperkuat jaringan dan kolaborasi internasional dalam bidang ekonomi Islam. Di akhir acara, para peserta berharap agar konferensi ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus memberikan kontribusi nyata bagi pemberdayaan ekonomi umat.
Konferensi ditutup dengan harapan besar agar hasil diskusi dan rekomendasi yang dihasilkan dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga pesantren dapat terus berperan aktif dalam memajukan ekonomi Islam di berbagai belahan dunia.